Imlek, Bisnis Sewa Pacar Laris
Ilustrasi.
JOSSTODAY.COM - Imlek berarti melakukan kunjungan ke rumah kerabat. Jutaan penduduk Cina pun merayakan liburan Tahun Baru di rumah dengan keluarga mereka. Biasanya, para lajang diberi wejangan untuk segera menikah demi meneruskan garis keturunan keluarga.
Nah, para lajang biasa memiliki cara tersendiri agar tidak mendapatkan wejangan macam-macam. Biasanya, para lajang yang belum juga beruntung dalam urusan percintaan menyewa pacar untuk menenangkan hati orang tua mereka.
Sejumlah aplikasi penyewaan pacar di telepon genggam pun hadir di sana. "Lebih dari 1.000 orang pengguna aplikasi kami telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan pacar selama Imlek," kata pendiri aplikasi Hire Me Plz, Cao Tiantian seperti yang dilansir Reuters.
Untuk bisa mendapatkan pacar sewaan, pengguna harus membayar tarif berlangganan hingga Rp3,8 jutaan per jam. Aktivitas yang bisa dilakukan mulai dari makan malam, bermain mahyong, sampai memijat kaki.
Tarif tersebut melonjak saat Imlek. Bahkan, Luoluo, salah satu penyedia jasa pacar sewaan, memasangan tarif Rp5,6 juta sampai Rp19,4 juta per hari. "Saya masih mencari orang untuk mengisi beberapa hari yang kosong. Tapi mereka tinggal di luar kawasan yang saya tinggali. Padahal saya tidak memiliki banyak waktu untuk bepergian," ungkap Luoluo.
Selain Hire Me Plz, ada lima aplikasi serupa yang juga populer di Cina. Tak hanya dari biaya berlangganan, mereka mendapat keuntungan dengan memotong bayaran sang pacar sewaan. Layanan serupa juga ditemukan di Baidu dan Tencent. Tapi identitas pribadi tidak akan diperlihatkan, sehingga pengguna harus sangat berhati-hati.
Di kawasan Asia lain, layanan serupa juga tersedia di Korea Selatan dengan nama Soulmate, dan Singapura dengan nama Pally Asia. Sejak diluncurkan pada 2015, Hire Me Plz telah memiliki pelanggan sebanyak 700.000 orang dan 1,7 juta pengikut di WeChat, jaringan media sosial terbesar di Cina.
Meski menjadi jalan pintas bagi para lajang, bisnis penyewaan pacar ini telah menuai banyak kritik dari banyak kalangan, khususnya yang mempertanyakan moralitas dan legalitas bisnis tersebut.
"Tidak ada larangan yang jelas mengenai bisnis penyewaan seperti ini dalam undang-undang China. Padahal risikonya sangat besar, yang mungkin juga melanggar hukum sampai batas tertentu," ucap Li Hongzhao, seorang pejabat dari Komite Hukum Pidana Asosiasi Pengacara Beijing.
Menurut Li, sangat sulit untuk menentukan batas-batas antara keintiman yang wajar dan kekerasan seksual.(far)
Imlek Pacar Sewaan Cina