Akademisi, Industri, serta Pemerintah Diskusikan Roadmap Ekonomi Indonesia 2045
Rektor Unair di acara roadshow "Industri Pilihan dalam Kerangka Strategi Industrialisasi Indonesia 2045".
JOSSTODAY.COM - Kekayaan sumber daya alam di Indonesia masih belum dimanfaatkan sepenuhnya demi kesejahteraan rakyat. Buktinya, masih ada sebagian warga yang masih hidup miskin, ketimpangan masih terjadi, dan pengangguran masih banyak.
Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak, menyampaikan, persoalan sosial ekonomi itu terjadi karena sumber daya alam belum dikelola secara tepat. Akibatnya, sumber daya alam yang melimpah menjadi sangat terbatas karena diperebutkan oleh segelintir pihak.
Pihaknya mengatakan, pemerintah hendaknya mengidentifikasi potensi sumber daya alam, khususnya di kelautan.
"Di daratan sudah mengalami reduksi. Konon katanya, 1 persen warga Indonesia menguasai 49 persen. Daratan menjadi terbatas. Sedangkan, kelautan masih punya banyak potensi. Masih banyak potensi yang bisa dimanfaatkan. Kalau kita bisa memanfaatkan kelautan, kita bisa menghidupi lebih dari 40 persen warga Indonesia," tutur Nasih.
Menurut Nasih, pemerintah perlu meningkatkan industrialisasi dengan cara mendorong sektor industri berbasis sumber daya alam, mengintegrasikan industri besar, menengah, dan kecil, serta penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya oleh industri.
"Dengan catatan, lembaga-lembaga riset di perguruan tinggi juga harus diintegrasikan," terang Nasih dalam dalam acara roadshow "Industri Pilihan dalam Kerangka Strategi Industrialisasi Indonesia 2045" yang diadakan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) bekerjasama dengan UNAIR, Sabtu (4/2).
Ketua KEIN Sutrisno Bachir sepakat dengan pernyataan yang disampaikan oleh Nasih. Ia mengatakan, diperlukan sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha.
"Kalau kampus di menara gading, nggak bisa sinergi itu terjadi," tutur Sutrisno.
Dalam sambutannya, roadshow ini diperlukan untuk menyusun roadmap perekonomian Indonesia sampai tahun 2045. Ada lima roadmap industri yang akan disusun melalui lima focused group discussion (FGD) yakni industri agro, industri maritim, industri ekonomi kreatif, industri pariwisata, dan industri manufaktur.
Sutrisno mengatakan, Jawa Timur memiliki kondisi perekonomian yang dinamis. Keberadaan perguruan tinggi seperti UNAIR, diharapkan bisa mempengaruhi perkembangan di Jatim ke arah yang lebih baik.
Diskusi penyusunan roadmap ini dihadiri oleh Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kementerian Badan Usaha Milik Negara Aloysius, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ardy Prasetiawan, juga ketua Kamar dagang dan Industri atau Kadin Kota Surabaya Dr Jamhadi.
Menurut Jamhadi, diskusi seperti ini positif untuk merajut sinergi dan optimisme berbagai pihak. "Kalangan dunia usaha menyambut positif dan siap terlibat memberikan pandangannya, harapannya oprtunity ke depan bisa ditangkap dalam roadmap tersebut, sehingga makin mempertegas arah dan capaian pengembangan industri di tanah air," ujar pengusaha sukses asal Surabaya ini. (ru/pih)
unair industri kreatif