JOSSTODAY.COM - Pendapatan per kapita Indonesia pada 2016 sebesar Rp47,96 juta per tahun, naik dibandingkan pada 2015 sebesar Rp45,14 juta dan pada 2014 sebesar Rp41,92 juta. "Kalau kita gunakan dolar (pendapatan per kapita pada 2016) setara US$3.605, lebih tinggi dari 2015 dan 2014," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam keterangan pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin ( 6/2/2017).

Tahun lalu, struktur perekonomian di Indonesia secara spasial masih didominasi oleh Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 58,49%. Disusul Pulau Sumatera 22,03%, Pulau Kalimantan 7,85%, Pulau Sulawesi 6,04%, dan sisanya 5,59% dari pulau-pulau lainnya.

Secara umum, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 ditopang dari dua sisi. Adalah sisi produksi dan sisi pengeluaran. Dari sisi produksi, sektor pertambangan dan penggalian mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya produksi. "Dari sisi produksi, tambang dan penggalian tumbuh meningkat. 2015 Negatif, di tahun ini positif 1,06%," papar Suhariyanto.

Pengadaan listrik dan gas juga meningkat dengan adanya pembangunan pembangkit listrik. Sektor transportasi dan pergudangan tercatat ikut tumbuh positif dengan adanya penambahan jumlah armada dan rute perjalanan. Industri jasa keuangan juga tumbuh seiring dengan meningkatnya kredit dan dana pihak ketiga.

Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan, terutama dalam kelompok trasnportasi dan komunikasi. Ini terlihat dari penjualan mobil penumpang tumbuh tinggi. Selain itu, pengeluaran konsumsi Lembaga Non-profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) juga tumbuh karena adanya Pilkada serentak di beberapa daerah. "Pengeluaran konsumsi rumah tangga menguat, konsumsi LNPRT meningkat karena adanya persiapan Pilkada," terang Suhariyanto.(jos)

Pendapatan Per Kapita BPS Suhariyanto