Ketum Perbakin Jatim Turun Gunung Atasi Konflik Internal
Ketum Perbakin Jatim, Joppye Onesimus Wayangkau (enam dari kiri) saat berfoto bersama usai melakukan pertemuan dengan seluruh pengurus Pengcab di Jatim di Restoran Sitara, GOR Hayam Wuruk, Surabaya, Minggu (18/6/2017).
JOSSTODAY.COM – Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Jawa Timur, Joppye Onesimus Wayangkau, turun gunung untuk mengatasi konflik internal yang terjadi dalam beberapa minggu ini. Maka dari itu, Joppye mengumpulkan seluruh pengurus cabang di Jatim untuk bisa merapatkan barisan menjaga keutuhan Perbakin Jatim di Restoran Sitara, GOR Hayam Wuruk, Surabaya, Minggu (18/6/2017).
Sebagai informasi, konflik internal terjadi di Perbakin Jatim ini bermula dari tidak keluarnya izin berburu dari instansi terkait. Ada kelompok di Perbakin Jatim yang kemudian memanfaatkan masalah ini untuk mencoba menjatuhkan sejumlah pengurus.
Hal itu terbukti dengan adanya beberapa pengurus di daerah yang membuat mosi tidak percaya terhadap Pengprov Perbakin Jatim. Namun, ada beberapa daerah yang sudah ikut membuat mosi tersebut akhirnya mencabut kembali dengan alasan prestasi. Perbakin merupakan organisasi menembak dengan implementasi prestasi baik di kancah nasional maupun internasional.
Selain mosi tidak percaya, beberapa diantara sudah ada yang membentuk paguyuban sendiri karena tak bisa memenuhi keinginan untuk berburu. Dan, inilah sebab adanya konflik yang cukup rumit di Perbakin Jatim.
Sementara itu, pada kesempatan ini Joppye mengingatkan bahwa berorganisasi membutuhkan kerja sama. Jangan sampai anggota dalam sebuah organisasi berjalan sendiri-sendiri, atau bahkan sampai saling menjatuhkan. "Organisasi pasti ada dasar dan tujuannya. Kita kembali ke aturan itu saja," pesannya.
Sebaiknya anggota dalam sebuah organisasi harus saling mengisi dan melengkapi. Bila ada kekurangan atau kesalahan yang dilakukan pengurus, jangan lantas dimanfaatkan untuk menjatuhkan atau "mengkudeta".
Joppye menekankan bahwa upaya kudeta jangan sampai terjadi, khususnya di Pengprov Perbakin Jatim. Sebab, kudeta akan menjadi sebuah tradisi bila sudah pernah terjadi.
“Nanti kalau ada salah sedikit saja, pasti akan dimanfaatkan untuk menjatuhkan. Ini jangan sampai terjadi," tandas Pangdam Kasuari itu.
Lelaki yang juga menjabat sebagai Pangdam XVIII/Kasuari ini mengaku akan melakukan upaya apapun untuk mempertahankan kepengurusan Perbakin Jatim hingga akhir periode jabatannya 2019 mendatang. (ais)
Perbakin Jatim Pangdam XVIII/Kasuari Joppye Onesimus Wayangkau