Entreprenuer Lahan Potensial Bagi Para Santri

Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Teten Masduki (kanan) saat memberikan sovenir kepada pendiri Bumi Sholawat, KH. Agus Ali Masyuri, dalam acara talkshow Entreprenuer di Bumi Sholawat, Kec. Tulangan, Sidoarjo, Sabtu (29/7/2017). (josstoday.com/Fariz Yarbo)
JOSSTODAY.COM – Pondok Pesantren merupakan pabrik dari pembentukan seorang Kyai maupun Nyai. Namun, saat ini keberadaan Ponpes tak membuat angka Kyai atau Nyai di Indonesia menjadi besar.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ahmad Zayadih, saat menghadiri acara talkshow Entreprenuer di Bumi Sholawat, Kec. Tulangan, Sidoarjo, Sabtu (29/7/2017).
Menurutnya, dari data yang dimiliki Kementerian Agama di Indonesia terdapat 28 ribu pesantren dengan total 4.058.000 santri. Namun, hanya ada sekitar 10-15% di dalamnya yang menjadi Kyai atau Nyai.
“Jadi jumlah Kyai kita masih sangat sedikit. Karena itulah, 85% mau tidak mau, suka tidak suka melakukan hal diluar itu. Salah satunya adalah menjadi Entreprenuer,” katanya.
Dalam acara itu hadir pula dua pengusaha besar, Nanik Soelistiowati (CEO Pisang Goreng Bu Nanik) dan Yasa Singgih (CEO Men’s Republic) beri pelajaran penting bagi santri-santri di Bumi Sholawat.
Keduanya merupakan pengusaha yang sukses dengan berbagai kisah-kisah yang kurang menyenangkan diawal mengembangkan usahanya. Nanik Soelistiowati dulunya hanya menjual pisang goreng secara berkeliling, sedangkan Yasa sempat mengalami bangkrut.
“Mulai saat ini, kalian harus bisa membagi waktu jika ingin menjadi pengusaha sukses. Harus ngurangi waktu bermain. Jadi, lebih baik mengurangi waktu seneng-seneng saat ini untuk kesenangan yang lebih panjang di masa depan,” ungkap Yasa.
Menurutnya, untuk bisa menjadi pengusaha sukses sifat pantang menyerah menjadi satu kunci utama yang harus dibawa. Sebab, sebuah usaha yang dibangun tidak akan bisa langsung berada di puncak kesuksesan.
Sementara itu, pendiri Bumi Sholawat, Kyai Agus Ali Masyhuri, mengaku kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para penerus bangsa untuk dapat memajukan Indonesia. Hanya saja, saat ini masih kurang action di bidang usaha.
“Sebenarnya SDM (Sumber Daya Manusia) kita di dunia usaha itu cukup, hanya yang kita tunggu adalah actionnya saja. Jadi, kegiatan ini sangat positif memberi edukasi bagi calon-calon pemimpin bangsa,” ujarnya.
Di sisi lain, untuk meningkatkan kegiatan entreprenuer di Indonesia, pemerintah Indonesia sudah menyiapkan beberapa regulasi agar mempermudah pembuatan usaha baru.
“Sebenarnya pak Jokowi mendorong ada kemitraan antara pengusaha pesantren, dengan koperasi dan usaha kecil lainnya supaya kesenjangan sosial bisa kita kurangi. Jadi, yang gede menarik yang kecil. Sekaran ini, pemerintah sedang menyiapkan regulasi baru untuk itu,” ungkap Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Teten Masduki.
Dengan itu, ia berharap agar bisa lebih banyak entreprenuer yang ada di Indonesia agar bisa meningkatkan ekonomi Indonesia, serta dapat mengurangi angka kemiskinan. (ais)
Entreprenuer Bumi Sholawat Santri Pondok Pesantren