Kadin Jatim: Sektor Ekspor Perlu Digenjot

Staff Ahli Kadin Jatim, Dr Jamhadi, saat ditemui di Gedung Fisip Unair, Surabaya, Rabu (15/11/2017). (josstoday.com/Fariz Yarbo)
JOSSTODAY.COM - Ekonomi global saat ini sedang dianggap mengalami trend penurunan. Di Indonesia, nilai tukar mata uang lokal terhadap US Dollar pun terus melemah.
Staff Ahli Kadin Jatim, Dr Jamhadi, mengatakan jika saat ini kendala Indonesia saat ini adalah banyaknya import yang dilakukan dengan kuota yang sangat tinggi.
"Sebenarnya untuk trade hari ke hari sudah meningkat, hanya sorry to say (mohon maaf harus saya katakan) kita semakin defisit. Karena kuota import semakin meningkat, bukan eksport," katanya saat ditemui di Gedung Fisip Unair, Surabaya, Rabu (15/11/2017).
Menurutnya, import tidak masalah untuk dilakukan, hanya saja import harus difokuskan kepada bahan baku industri untuk dieksport sehingga terjadi perputaran ekonomi.
Karena itu, Kadin Jatim telah merancang strategi dan mengundang investor dari Australia untuk datang ke Jawa Timur. Mengapa Australia? Ia menjelaskan jika Australia lebih dekat dengan Indonesia dan sudah ada konsulat di Jatim.
Selain itu, Kadin Jatim juga mendorong pemerintah meningkatkan pariwisata. Sebab, menurutnya pariwisata di Jatim masih banyak tidak diketahui oleh turis mancanegara. Padahal, lokasi pantai di Pacitan, Madura, Malang dirasa bagus hanya tak dijamah turis mancanegara.
"Karena itu, kita mendorong agar pemerintah membuat kerjasama agar bisa joint operations dengan perusahaan operator tourism di Australia untuk mendorong tourism di Jatim. Sehingga, kalau mereka ke Bali bisa satu paket ke Jatim sekalian," ujarnya.
Menurutnya, kendala kurangnya turis yang hadir di Jawa Timur adalah faktor transportasi. Sehingga, diperlukan dibeberapa wilayah strategis perlu ada bandara untuk mempermudah akses dan efisiensi waktu. (ais)