Pengamat Politik: Langkah Yenny Wahid Sudah Tepat

josstoday.com

Yenny Wahid. (istimewa)

JOSSTODAY.COM - Langkah Zanubah Arifah Hapsah atau Yenny Wahid yang menolak pinangan Partai Gerindra untuk maju di Pilgub Jawa Timur 2018 dinilai pengamat politik sudah tepat.

Pengamat Politik sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (Fisib) Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam menjelaskan, jika saat ini tensi Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim tensinya semakin meninggi setelah dua figur NU yakni Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa akan bersaing.

Apalagi, keduanya memiliki tim kyai dari beberapa pengasuh Pondok Pesnatren di Jatim. KH Muttawakil Alallah dari Ponpes Genggong Probolinggo menjadi ketua tim kyai di kubu Gus Ipul, sedangkan KH Shalahuddin Wahid (Gus Sholah) menjadi ketua tim 9 di kubur Khofifah.

"Mbak Yenny tidak bersedia maju agar tensi itu tidak semakin mengeras. Bisa saya pahami karena posisinya rentan untuk di politisasi banyak pihak. Paling tidak, penolakan itu bisa meminimalisasi potensi konflik yang mengeras di warga NU " katanya saat dihubungi, Kamis (4/1/2018).

Padahal, ia melihat peluang Yenny Wahid untuk terpilih sebagai gubernur nantinya sangat besar. Faktor anak dari sesepuh NU, Alm KH Abdurachman Wahid (Gus Dur) dengan banyaknya Gusdurian (sebutan pengikut Gus Dur) di Jatim membuat palung terpilih besar. 

"Mbak Yenny, sebagai putri Gus Dur jelas punya modal kultural dan simbolik yang bisa menguntungkan, dan itu bisa menjadi daya saing," ujarnya.

Namun, ia menilai pilihan untuk menolak tawaran Gerindra sudah tepat dan sangat bijak.

Senada dengan Rokim, Pengamat Politik Universitas Airlangga, Dr Suko Widodo mengapresiasi langkah yang diambil oleh Yenny Wahid.

"Saya kira Mbak Yenny cukup bijak karena beliau mengaku tidak mengikuti perkembangan Jatim dan tidak ingin semakin menambah suasana konflik di NU. Saya rasa itu pilihan yang sangat tepat," ujarnya.

Saat disinggun keberadaan adik kandung Gus Dur, Lily Chodijah Wahid di Tim 9 yang tergabung dalam poros Khofifah Indar Parawansa mempengaruhi pilihan Yenny menolak tawaran Prabowo. Suko mengaku tidak ada terpengaruh oleh itu.

"Dia menjaga ciri Gus Dur, dia merasa dimiliki semua pihak. Jadi, secara eksklusif tidak (bergabung salah satu poros)," akunya. (ais)

Pilgub Jatim 2018 NU Yenny Wahid Gerindra Poros Tengah