KPU Raih Rekor Dunia Dari MURI

josstoday.com

Ketua KPU Pusat, Arief Budiman (dua dari kiri) menerima rekor dunia dari Ketua Muri, Jaya Suprana di Kantor KPU Jatim, Surabaya, Sabtu (20/1/2018). (josstoday.com/Fariz Yarbo)

JOSSTODAY.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat berhasil meraih rekor dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) setelah berhasil melakukan pencocokan dan penelitian daftar pemilih tetap (DPT) secara serentak di Indonesia. 

Pemberian rekor sendiri diserahkan langsung oleh Ketua MURI, Jaya Suprana kepada Ketua KPU, Arief Budiman dengan disaksikan oleh 17 provinsi melalui teleconference di Kantor KPU Jatim, Surabaya, Sabtu (20/1/2018).

Dalam kerjanya sehari, Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) berhasil mengumpulkan data sesuai target yakni 1.750.050 rumah dari 171 daerah di 17 provinsi.

Jaya Suprana dalam sambutannya mengaku jika sebelumnya ia menolak usulan KPU yang hanya ingin rekor Indonesia saja. "Setelah saya menyaksikan apa yang terjadi, dengan sangat terpaksa menolak ini sebagai rekor Indonesia. Rekor ini bukan rekor Indonesia tapi rekor dunia karena belum ada di negara lain yang melakukan coklit seperti ini," katanya.

Melihat keberhasilan ini, ia pun mengapresiasi kinerja seluruh KPU dan PPDP yang bekerja untuk mendata DPT yang ada di daerahnya. Karena itu pula, ia mengusulkan kepada dunia agar belajar demokrasi dari Indonesia.

Selain itu, dalam teleconference ia juga mendengar laporan dari KPU yang ada 17 daerah. Secara terbuka ia menyampaikan apresiasi karena banyak temuan-temuan yang cukup mengejutkan baginya. Di antaranya ada nama yang hanya satu dijit yakni O dan Z yang berada di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, serta temuan pria yang memiliki istri sembilan di Kalimantan Barat.

"Saya kagum sekali dan terharu. Ini menunjukkan kalian menunaikan tugas dengan baik sekali, penuh antusiasme dan semangat untuk menyukseskan Pemilu," ujarnya.

Sementara itu, ketua KPU Pusat, Arief Budiman mengaku senang dengan rekor ini karena menunjukkan bahwa adanya kerja keras dari seluruh KPU untuk menyukseskan Pilkada Serentak 2018, serta Pileg dan Pilpres 2019.

"Kita ingin mengubah bahwa setiap mendapat tugas itu harus segera diselesaikan diawal, bukan menyelesaikan di akhir. Sehingga, dengan begini setiap pentahapan juga akan selesai dan terverifikasi dengan sempurna," ujarnya. (ais)

KPU KPU Jatim Coklit Serentak Rekor Dunia Muri