Gus Ipul Dorong Nelayan Juga Olah Hasil Laut

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Laut Jawa Timur bisa dikatakan cukup luas dan memiliki hasil laut yang sebenarnya banyak dan mampu menghidupi para nelayan yang ada. Namun, nyatanya hingga saat ini masih banyak nelayan yang belum begitu sejahtera kehidupannya karena faktor ekonomi.

Melihat hal tersebut, Calon Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan jika selama ini nelayan hanya fokus pada menangkap hasil laut saja tidak sampai ke tahap pengolahan.

"Kami harus bekerja keras untuk memberikan nilai tambah hasil para nelayan. Caranya, bapaknya yang nangkap, ibunya memroses ke produk lain," ujar mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.

Ia mencontohkan produk olahan ikan teripang. Untuk satu kilogram teripang basah, hanya dihargai sebesar tiga ribu rupiah. Harga ini jauh di bawah teripang yang telah diproses, yang mencapai Rp170-200 ribu perkilogramnya.

Karena itu, untuk bisa meningkatkan penghasilan Gus Ipul ingin menumbuhkan semangat masyarakat nelayan agar terus bekerja dan meningkatkan kualitas melalui program yang akan diberikan nanti jika terpilih.

Nantinya, pria yang berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno itu akan memberikan program pendampingan bagi para pengusaha. Seperti pendampingan dengan memberi pelatihan, permodalan dengan bunga murah.

"Ketiga, kami akan melakukan riset pasar untuk memahami apa yang dibutuhkan oleh pasar. Pasar biasanya membutuhkan barang tertentu dengan kualitas tertentu," ujarnya.

"Sebab, yang jadi masalah sebenarnya adalah pasar serta bagaimana memproduksi sesuatu sesuai dengan apa yang dimau pasar," jelas mantan menteri di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Tak hanya itu saja, Gus Ipul pun berusaha agar para nelayan dan pengusaha ikan ini mendapat teknologi yang baru agar mempermudah pekerjaan.

Dengan hal itu semua, ia berharap nantinya masyarakat dapat menikmati yang namanya kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat nelayan menjadi lebih baik kedepan. (ais)

Pilgub Jatim 2018 Gus Ipul Nelayan Ekonomi