Pengamat: Kampanye Jadi Ajang Berselfie

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Perjalanan panjang yang telah dilakukan oleh kedua kandidat Calon Wakil Gubernur Jawa Timur yakni Emil Elestianto Dardak dan Puti Guntur Soekarno untuk memperkenalkan program kepada masyarakat dinilai masih belum maksimal.

Menurut pengamat politik asal Universitas Airlangga, Dr Suko Widodo jika kampanye yang dilakukan masih jauh dari harapan.

Ia pun menilai jika kampanye yang harusnya menjadi ajang penyampaian ide sekaligus dialog dengan masyarakat, hanya menjadi tempat untuk berselfie ria. "Kampanye saat ini hanya menjadi ajang berselfie ria saja antara calon pemilih dengan kandidat. Harusnya bisa lebih dari itu," jelas Suko saat dihubungi, Selasa (6/3/2018).

Karena itu, ia menilai jika elektabilitas keduanya masih kurang begitu tinggi. Sehingga, perlu ada kerja lebih keras lagi untuk meraih dukungan dengan cara memperbanyak berdialog dengan masyarakat.

Faktanya, kedua kandidat Cawagub ini memang sudah bergerak untuk menyampaikan program unggulan. Hanya saja, pria yang kerap disapa Suko itu menilai jika program yang disampaikan masih terlalu luas, belum begitu dipahami mendalam oleh masyarakat.

"Masing-masing paslon, meskipun sudah punya program yang didengungkan dan dibeberkan kepada publik, tapi masih terlalu luas. Misalkan, untuk kesejahteraan, ini yang bagaimana. Bukan hanya dari segi makro saja. Momen kampanye seharusnya digunakan untuk membeberkan itu seluas-luasnya kepada masyarakat," jelasnya.

Selain itu, ia juga menyinggun alat peraga kampanye (APK) yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan disebarkan kepada masyarakat. Di mana, dari begitu banyaknya APK tidak ada yang menyampaikan program,

"APK harusnya menjadi media penyampaian program. Selama ini, APK hanya mengiformasikan nomor urut saja, dan itu sudah membuang anggaran besar dengan sangat sia-sia," katanya. (ais)

Pilgub Jatim 2018 Suko Widodo Kampanye Emil Dardak Puti Guntur Soekarno