Perhutani Gandeng Masyarakat Lestarikan Hutan

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Perusahaan Umum (Perum) Perusahaan Hutan Negara Indonesia (Perhutani) lakukan aksi jemput bola langsung di tengah-tengah masyarakat untuk ikut melindungi hutan Indonesia.

Kepala Departemen SDM dan Umum Perhutani Divre Jatim, Kristomo mengatakan jika saat ini hutan di Jatim semakin memperihatinkan. Di mana, saat ini lahan hutan yang digunakan juga untuk melindungi mata air dialih fungsi menjadi lahan yang semakin menutup mata air.

"Hutan sekarang, khususnya mata air semakin terancam keberadaannya. Apa mau semua hutan dibikin sawah? Ya, kita dari Perhutani sebenarnya nggak masalah. Tapi bagaimana dengan kondisi lingkungan kita?," ujar Kristomo saat ditemui di Pondok Pesantren Segoro Agung, Kabupaten Mojokerto, Minggu (11/3/2018).

Karena itu, ia mengatakan jika Perhutani saat ini akan melaksanakan program Pemberdayaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di Ponpes yang berada di desa Sentonorejo.

PHBM sendiri sebelumnya sudah dilakukan di beberapa tempat diantaranya Tuban, Situbondo dan beberapa daerah lainnya. Ia menjelaskan jika PHBM dilakukan dengan cara menggandeng masyarakat untuk menanam pohon dan ikut menjaga kelestarian hutan.

"Nanti hasilnya juga bisa dimanfaatkan untuk masyarakat sendiri tanpa harus merusak lingkungan. Selain itu, seperti di Tuban kita membangun sekolah kehutanan yang dikemas dalam pendidikan formal," jelasnya.

Karena itu, ia mengharap seluruh masyarakat bahkan pemerintah dari pihak perangkat desa hingga Bupati atau Gubernur ikut turun langsung dan mendukung pelaksanaan program itu.

Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan yayasan Ponpes Segoro Agung, Dr Suko Widodo yang berharap adanya perhatian dari pemerintah untuk ikut membantu masyarakat menjaga hutan yang menjadi paru-paru dunia.

"Ini patut mendapat apresiasi menurut saya, karena memang benar jika lingkungan kita semakin parah dan perlu adanya perhatian. Saya rasa, kini bumi pun semakin terasa panas karena kurangnya hutan yang dimanfaatkan untuk peningkatan infrastruktur dan sebagainya," ujarnya.

"Tapi, tidak bisa hanya dari Perhutani saja. Tapi harus dari seluruh elemen masyarakat. Misalnya Ponpes bersinergi bersama dengan masyarakat dan kelak pemerintah juga. Kalau itu bisa terwujud, niscaya hutan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat namun juga fungsi lingkungannya bisa tetap terjaga," tegas Suko. (ais)

Perum Perhutani Hutan Jawa Timur