Debat Publik I: Dua Kandidat Komitmen Tingkatkan Kualitas SDM

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Debat Publik I Pilgub Jawa Timur 2018 memunculkan kesimpulan dari kedua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Paslon dengan nomor urut satu, Khofifah dan Emil Dardak mengatakan akan jika saat ini pemanfaatan PDRB Jawa Timur yang mencapai Rp 1800 triliun hanya dikelola 3,8 persen oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.

"PDRB kita 1800 triliun dengan kekuatan APBD (anggaran pemerintah belanja daerah) Rp 29,8 triliun. Artinya, bahwa hanya 3,8 persen dari PDRB yang akan dikelola Pemprov Jatim, dan kita ingin membagi itu secara merata agar rakyat sejahtera dan terdidik," ujar Khofifah.

Selain itu, pasangan yang diusung oleh enam partai politik itu mengatakan jika kualitas pendidikan yang ada saat ini masih kurang baik dari sisi fasilitas hingga kualitas.

Khususnya, pada pendidikan berbasis agama utamanya pada madrasah diniyah yang begitu banyak di Jawa Timur.

"Satu kekuatan yang luar biasa kalau madin (Madrasah Diniyah) ini dikembangkan, namun problem pertama adalah infrastruktur, kesejahteraan guru, pengakuan publik yakni ijazah. Saya ingin diskusi dengan pusat agar BOS (bantuan operasional sekolah) juga diberikan ke madin," papar Khofifah.

Tak hanya itu, melalui peran pemuda yang ada dalam sisi Emil Dardak, keduanya ingin memanfaatkan peran pemuda dalam pengembangan masyarakat yang berbasis digital dan dapat mengurangi tingkat pengangguran yang masih cukup besar.

"Untuk itulah kenapa ada program kami Millenials Job Centre. Disitu akan ada pelatihan agar para millenials bisa bekerja dengan pola era digital yang ada saat ini," kata Emil Dardak.

"Pekerjaan yang bagaimana? Seperti desainer, marketing, dan lain sebagainya. Keterampilan di mana mereka bisa bekerja tanpa harus ke kantor yang akan kami utamakan melalui Millenials Job Centre ini," imbuhnya.

Peningkatan kualitas SDM juga menjadi prioritas utama dari paslon nomor urut dua, Gus Ipul-Puti. Keduanya menilai, jika angka kemiskinan yang masih cukup tinggi disebabkan kualitas yang masih kurang.

Salah satunya adalah masalah pendidikan. Gus Ipul mengatakan perlu adanya peningkatan dari kualitas pendidikan diseluruh sektor. Namun, hal itu menurutnya dimulai dari peningkatan kualitas guru.

"Tentu dimulai dari gurunya yang harus berkualitas untuk memberikan pada murid. Karena itu, kita juga menyiapkan program untuk mendukung pendidikan bagi para guru baik di dalam negeri maupun luar negeri," papar Gus Ipul.

"Kita juga perlu memperhatikan kondisi perekonomian masyarakat, karena itu kita juga membawa program pendidikan gratis yang harusnya tidak hanya 12 tahun saja, tapi berlanjut hingga tingkatan atas," imbuhnya.

Sementara itu, Puti menjelaskan tentang pengembangan kualitas perempuan dan para generasi millenial agar tidak hanya terus menerus mencari kerja tapi dapat membuka lapangan kerja.

"Saya dan Gus Ipul telah berkomitmen pula untuk mendukung tumbuh kembangnya ekonomi masyarakat. Dan salah satunya adalah melalui UMKM. Karena itu, kami menyediakan program Superstar untuk mefasilitasi para perempuan atau masyarakat dalam meningkatkan kualitas perekonomiannya," jelasnya.

Debat semakin menarik ketika Khofifah harus berdebat dengan Gus Ipul. Keduanya saling mengeluarkan argumennya terkait masalah kemiskinan di desa yang menurut Khofifah masih sangat tinggi.

Khofifah mengaku jika sudah ada banyaknya program yang berjalan baik namun angka kemiskinan di desa masih 2x lipat lebih tinggi daripada di perkotaan.

Gus Ipul pun menjawab jika ada banyak faktor yang mempengaruhi perlambatan penurunan angka kemiskinan di pedesaan.

"Faktornya pertama karena sudah masuk kerak kemiskinan. Kedua, faktor pertumbuhan yang tidak sejalan," ujarnya

Karena itu, ia merasa perlu adanya penguatan di sektor pertanian. Namun, hal itu lagi-lagi tidak dapat diterima Khofifah karena masih ada banyak masalah di sektor pertanian. (ais)

Pilgub Jatim 2018 KPU Jatim Debat Publik