Dua Kandidat Pilgub Sorot Kinerja KPU

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Langkah Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam melakukan sosialisasi terhadap pelaksanakaan Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 masih jauh dari harapan. Hal itu dikatakan oleh Direktur Riset Surabaya Survey Center (SSC), Edy Marzuki saat melakukan rilis survey di Hotel Yello, Surabaya, Jumat (27/4/2018).

Berdasar hasil survey yang dilakukan 11-19 April 2018, hanya 21,4 persen masyarakat yang mengetahui jadwal lengkap penyelenggaraan Pilgub Jatim. Kemudian, 25,3 persen mampu menyebut bulan dan tahun saja, dan 33,5 persen yang hanya mengetahui tahun penyelenggaraan.

"Ini artinya peran dari KPU melakukan sosialisasi masih sangat kurang," ungkap Edy.

Anehnya, berdasarkan data ketika ditanya terkait sumber pengetahuan pelaksanaan Pilgub, sebesar 25,6 persen tau melalui televisi.

"Cukup mengejutkannya kontribusi KPU hanya 11,8 persen yang sampai ke masyarakat. Ini membuktikan kurangnya pergerakan yang masiv untuk melakukan sosialisasi," ujar akademisi Universitas Yudharta Pasuruan itu.

Sementara itu, Sekretaris Tim Pemenangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, Renville Antonio melihat begitu kurangnya kinerja KPU dalam melakukan sosialisasi.

"Misalnya APK (alat peraga kampanye) seperti spanduk dua kandidat di kawasan Kenjeran itu jatuh. Dan memang kami (dua kandidat) sengaja tidak membenahi karena harusnya tanggung jawab dari KPU. Tapi ternyata tidak pernah dibenahi," ungkap Renville.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Pemenangan Gus Ipul-Puti, Sri Untari Bisowarno. Menurutnya tidak ada dampak yang besar dari sosialisasi yang sudah dilaksanakan.

Lebih lagi, anggaran yang disepakati bersama untuk penyedian APK yang mencapai Rp 1.76 triliun tidak sesuai dengan harapan.

"Saya ini sudah sering datang ke pelosok-pelosok tapi sangat sedikit sekali saya melihat APK yang terpasang. Ini kan merugikan sekali, padahal dananya itu mencapai Rp 1.76 triliun," aku wanita yang akrab disapa Untari itu.

Target 77,5 Persen Pemilih Bisa Meleset

Pakar komunikasi politik asal Universitas Airlangga, Dr Suko Widodo menilai jika target 77,5 persen pemilih pada Pilgub 2018 ini bisa meleset.

Pria yang akrab disapa Suko itu pesimis, karena melihat data survey SSC yang masih sangat sedikit.

"Artinya mereka belum terjangkau. Harusnya dua bulan menjelang ini harus sudah bisa mencapai 70 persen ke atas. Tapi, ini masih sangat sedikit," ujar Suko.

Ia beranggapan jika angka yang masih sedikit ini dikarenakan faktor sosialisasi yamg kurang maksimal, serta terkesan lambat untuk turun ke masyarakat. "Harusnya sekarang sosialisasi itu sudah selesai," katanya.

Tak hanya menyorot kinerja KPU saja. Suko juga menyorot kinerja partai politik yang sangat kurang dalam memberikan pendidikan politik ke masyarakat. Sehingga, masyarakat kurang mendapat informasi yang lengkap agar dapat memakai hak pilihnya nanti.

Karena itu, ia berharap agar semua pihak yang terlibat dalam momen besar ini dapat bekerja maksimal agar dapat menarik masyarakat untuk memilih pemimpin terbaik lima tahun ke depan. (ais)

Pilgub Jatim 2018 KPU APK