Stikosa AWS Gelar Deklarasi Anti Hoax dan Terorisme
JOSSTODAY.COM - Guna ikut menangkal hoax dan terorisme, civitas akademik dan mahasiswa Stikosa AWS menggelar deklarasi anti hoax dan terorisme di Kampus Stikosa AWS, Jl. Nginden Intan Timur, Surabaya, Rabu (30/5/2018).
Ketua yayasan Stikosa AWS, Imawan Mashuri mengatakan jika acara ini merupakan kepedulian dari seluruh civitas dan mahasiswa terkait fenomena yang menyangkut komunikasi.
"Hoax itu bagian dari komunikasi. Adanya hoax itu karena kegagalan tata kelola komunikasi. Kita ingin membangun komunikasi itu dari kampus komunikasi tertua di Jawa Timur, dan ikut terlibat dalam tata kelola komunikasi sebagai tanggung jawab kami sebagai orang komunikasi," katanya usai acara.
Selain menggelar acara deklarasi, Stikosa AWS juga menggelar dialog bersama Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, dan Pakar Komunikasi asal Universitas Airlangga Dr. Suko Widodo.
Dalam paparannya, Kabid Humas Polda Jatim banyak mengungkap bagaimana penyebaran terorisme yang terjadi di Jawa Timur. Apalagi, dalam aksinya sudah mulai memanfaatkan anak-anak berusia sekolah.
Karena itu, melalui aksi yang baru pertama kali digelar di Indonesia itu, Barung sapaan akrabnya mendukung dan senang karena sama-sama memiliki visi dan misi yang sama untuk menangkal hoax.
"Ini adalah aksi luar biasa karena dorongan ini hadir dari universitas. Saya menyampaikan apresiasi dari Kapolda kepada kampus, dan ini bisa dicontoh oleh kampus-kampus lain dan diangkat semua anak bangsa untuk menggelorakan hal positif," ujarnya.
"Aksi ini sangat pentin bagi kami karena kita mempunyai suntikan moril baru untuk tidak ragu-ragu terhadap penenagakan hukum. Ini akan menularkan hal positif bagi bibit-bibit baru yang sama-sama sekarang sudah mengecam teroris," imbuhnya.
Barung juga meminta agar seluruh tingkatan pendidikan agar kembali memberikan pendidikan moral dan Pancasila, agar tidak merusak negara sendiri layaknya teroris.
Selain itu, ia meminta kepada para mahasiswa dan seluruh maasyarakat agar dapat menyebar informasi yang jelas, serta menerima info dengan melakukan cek ulang agar tidak mudah tertipu.
"Semua ini asalnya dari hoax, di mana ada oknum-oknum yang dengan sengaja memutarbalikkan fakta sehingga membuat keresahan. Makanya perlu adanya check and balance terhadap sebuah informasi," pungkasnya. (ais)
Terorisme Hoax Stikosa AWS