Ecoton Desak Pemerintah Selesaikan Masalah Sungai Yang Tercemar Popok
JOSSTODAY.COM – Komunitas Brigade Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton), kembali menggelar aksi protes sehubungan dengan tercemarnya sungai-sungai di Surabaya dan sekitarnya oleh limbah popok bayi. Protes itu dilakukan dengan menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (31/7/2018) siang.
Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi mengatakan, aksi ini adalah bentuk kekecewaan karena pembiaran pemerintah atas problema limbah popok di Sungai Brantas dan sungai-sungan yang ada di Surabaya. Padahal setahun lalu sudah dilakukan deklarasi Brantas Bebas Popok 2020.
"Kenyataannya, setahun berjalan tidak ada upaya serius dari Pemprov Jawa Timur, Pemkab Sidoarjo, dan Pemkot Surabaya untuk melakukan upaya-upaya pembersihan popok di sungai-sungai," kata Prigi saat ditemui di lokasi aksi, di depan Gedung Negara, Grahadi, Surabaya, Selasa 31 Juli 2018.
Protes ini dilakukan pasca penelitian berlanjut yang dilakukan di beberapa sungai dengan mengambil beberapa ikan dari beberapa sungai. Hasilnya, peneliti mendapatkan delapan diantaranya terdapat sampah yang memenuhi lambung ikan. Serta, mengandung fragmen fiber dan plastik yang identik dengan bahan baku popok.
Karena itu, lanjut pria yang akrab disapa Prigi itu mengatakan kebanyakan ikan di sungai-sungai Surabaya sudah terkontaminasi bakteri, yang parahnya ikan-ikan itu juga banyak dikonsumsi oleh warga.
Prigi pun kembali akan memperjuangkan penyelesaian masalahan ini kepada kementerian terkait. "Karena sungai itu adalah sungai nasional, selain Gubernur Jatim, kita juga akan menggugat menteri PUPR dan Menteri Lingkungan Hidup. Sebab, sungai ini adalah sungai PUPR yang dikelola kualitasnya oleh Menteri Lingkungan Hidup, kami menilai selama ini mereka tidak banyak melakukan pembersihan di Sungai Surabaya, nah kita gugat mereka," pungkasnya. (ais)
Sungai Limbah Popok Ekoton