Kim Jong-un Ingin Segera Bertemu Trump
Kim Jong-un,
JOSSTODAY.COM - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, mengatakan ingin segera kembali bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Momen tersebut, akan menjadi pertemuan kedua Kim dan Trump, setelah bertemu untuk pertama kalinya di Singapura, pada 12 Juni 2018.
Keinginan Kim untuk segera bertemu dengan Trump, disampaikan kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Mike Pompeo, saat berkunjung ke Pyongyang, Minggu (7/10).
Kim dan Pompeo mengdakan rapat tertutup selama dua jam dan dilanjutkan dengan jamuan makan siang. Kim mengatakan dia sangat senang dapat makan bersama setelah pertemuan yang menyenangkan dengan Pompeo.
“Saya benar-benar senang. Ini adalah keempat kalinya Anda berkunjung, jadi saya yakin Anda tidak akan memiliki perasaan yang asing di sini,” kata Kim dan diiyakan Pompeo.
Saat jamjuan makan siang, keduanya menampakkan keakraban kepada media yang meliput. Meski tidak menyebut secara detail apa yang dibicarakan keduanya selama dua jam pertemuan, Kim mengatakan bahwa pertemuan itu adalah momen yang menjanjikan masa depan yang baik bagi kedua negara.
Hal senada disampaikan Pompeo yang menyebut pertemuannya dengan Kim sebagai “kemajuan signifikan” bagi proses denuklrilisasi Korut. Dia juga mengatakan bahwa kunjungan keempatnya ke Pyongyang merupakan “perjalanan yang baik” dan menyampaikan salam Presiden Trump kepada Kim.
"Kami memiliki kunjungan yang hebat hari ini. Presiden Trump mengirim, salamnya. Dan kami memiliki pertemuan yang sangat sukses, jadi terima kasih,”kata Pompeo.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert mengatakan pertemuan Kim dan Pomopeo sebagai salah satu "konversi produktif" dan menghasilkan “pilihan yang bagus” untuk lokasi dan tanggal KTT Kim Jong Un-Trump berikutnya.
"Menlu Pompeo dan Ketua Kim juga setuju untuk menginstruksikan masing-masing tim tingkat kerja untuk segera bertemu untuk mengintensifkan diskusi tentang isu-isu kunci yang tersisa untuk disampaikan pada Pernyataan Gabungan Bersama Singapura,” kata Nauert. (gus/b1)
Kim Jong-un Donald Trump