BEI: Penerbitan Surat Utang Swasta Mulai Marak
Ilustrasi
JOSSTODAY.COM - Korporasi di Indonesia telah cukup mumpuni untuk mendiversifikasi sumber pendanaan. Tidak hanya mengandalkan kredit perbankan, tapi juga melalui emisi surat utang, dan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Analis senior PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero menyatakan, sejauh ini korporasi sudah mulai mendiversifikasi pendanaan. Bahkan, ada indikasi bahwa tren penerbitan surat utang akan semakin marak ke depan.
"Sekarang penerbitan surat utang (obligasi dan sukuk) baru korporasi tahun 2018 sudah kisaran Rp 100 triliun, tadinya kita kira, setelah cukup besar pada 2017 tidak akan tinggi lagi. Namun ternyata, penggalangan dana korporasi kita kembali tembus ke Rp 100 triliunan," ujar Poltak di sela acara Majalah Investor, Seminar Economic and Capital Market Outlook di Jakarta, Senin (29/10).
Meninjau data statistik pasar modal edisi minggu ke-2 Oktober, nilai emisi surat utang baru korporasi periode Januari-12 Oktober 2018 tembus Rp 101,17 triliun (di luar medium term notes, dan sekuritisasi). Meski demikian, pencapaian itu lebih rendah 13,85 persen dibandingkan periode sama 2017 sebesar Rp 117,44 triliun. Sedangkan sepanjang tahun 2017 lalu, total emisi surat utang baru korporasi tembus ke posisi Rp 156 triliun.
Perihal upaya perusahaan menggalang dana, Poltak mengakui, BEI akan memperhatikan tren diversifikasi yang terjadi. BEI juga mendorong agar strategi yang dipilih korporasi merupakan langkah menuju efisiensi. Karena itu, BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengupayakan regulasi equity crowd funding, yang dapat menjadi opsi pendanaan ke depan. "Namun pada saat yang sama, kami juga terus mendorong pelaksanan IPO saham," ungkap dia.
Poltak menuturkan, belakangan ini jenis perusahaan yang melangsungkan IPO saham mulai bervariasi, seperti perusahaan sektor digital. "Sekarang sudah semakin banyak jenis korporasi yang melakukan IPO," tutur dia.
Berdasarkan catatan, BEI telah mendapat tambahan 46 emiten baru selama Januari-29 Oktober 2018. Adapun nilai IPO saham yang digalang emiten itu mencapai Rp 14,13 triliun. (is/b1)
BEI Penerbitan Surat Utang Swasta