CNN Gugat Gedung Putih

josstoday.com

Presiden Donald Trump

JOSSTODAY.COM - Stasiun televisi berita CNN mengajukan gugatan terhadap pemerintahan Presiden Donald Trump, Selasa (13/11), setelah kartu pers Gedung Putih wartawan Jim Acosta dicabut.

CNN menuntut dikembalikannya hak Acosta untuk meliput di Gedung Putih, seperti tertuang dalam gugatan yang diajukan kepada Pengadilan Negeri di Washington. Disebutkan bahwa Gedung Putih telah melanggar Amendemen Pertama tentang kebebasan berpendapat.

Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders mengindikasikan tidak gentar dengan gugatan itu, dengan mengatakan "hanya upaya mencari perhatian dari CNN, dan kami akan melawan gugatan ini dengan gigih”.

Gedung Putih mencabut izin liputan Acosta pekan lalu setelah dia adu mulut dengan Trump, yang menyebut media sebagai "musuh rakyat".

Trump makin sering mengkritik para reporter yang meliput kegiatannya, langsung menyerang pertanyaan-pertanyaan yang dia tidak suka, termasuk tentang penyelidikan oleh penyidik khusus Robert Mueller tentang dugaan kolusi tim kampanyenya dengan Rusia waktu premilihan presiden 2016.

CNN, dan khususnya Acosta, kerap menjadi target serangannya.

Sehari setelah pemilu sela 6 November lalu, kemarahan Trump meledak dalam jumpa pers ketika Acosta bertanya soal kasus Rusia itu dan juga soal rombongan pengungsi yang datang melalui Meksiko.

Dia menyuruh Acosta diam dan duduk kembali, sembari menyebutnya sebagai orang yang kasar.

Pada hari yang sama setelah itu, Gedung Putih mencabut izin liputannya. Alasan yang diajukan Sanders adalah Acosta bertindak melewati batas dengan menyentuh tangan wanita pegawai magang yang akan mengambil mikrofon darinya. Namun, video peristiwa itu menunjukkan bahwa Acosta sebetulnya menghindar mundur ketika si pegawai magang mendekatinya untuk mengambil mic.

“Meskipun gugatan ini terkait spesifik pada CNN dan Acosta, hal seperti ini bisa menimpa siapa saja,” bunyi pernyataan CNN. “Jika terus dibiarkan, tindakan Gedung Putih ini akan menciptakan efek berbahaya bagi jurnalis yang meliput para pejabat terpilih kita.”

Theodore Boutrous, pengacara yang mewakili CNN dan Acosta, mengatakan Gedung Putih sedang berusaha menghukum Acosta atas konten dalam liputannya.

Asosiasi Wartawan Gedung Putih (White House Correspondents Association) mengatakan pencabutan izin Acosta adalah reaksi yang tidak tepat atas kejadian saat jumpa pers itu.

“Presiden Amerika Serikat seharusnya tidak dengan sewenang-wenang mengurusi pemilihan pria dan wanita yang meliput dirinya,” kata asosiasi tersebut.

Anggota DPR Jerrold Nadler, yang berpeluang besar menjadi ketua komisi hukum DPR mewakili Partai Demokrat pada Januari nanti, mendukung gugatan CNN itu.

“CNN bertindak benar untuk melawan perlakuan yang sinis, tidak adil, dan otoriter terhadap Acosta yang sedang menjalankan tugasnya,” tulisnya di Twitter. (is/b1)

Donald Trump