Prabowo-Sandi Dapat Dukungan Jamaah Thoriqoh Syathoriyahh

josstoday.com

Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menyapa pendukungnya usai deklarasi dukungan Jamaah Ahlith Thoriqoh Syathoriyah An-Nahdliyyah Indonesia di Pondok Pesantren Majelis Ta`lim Kyai Tambak Deres, Jalan Bogorami 1 Surabaya, Selasa (19/2/2019). (Josstoday.com/Fariz Yarbo)

JOSSTODAY.COM - Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, kian mantap menjelang Pilpres 2019, 17 April mendatang. Hal itu tak lain karena keduanya kembali mendapat dukungan dari Jamaah Ahlith Thoriqoh Syathoriyah An-Nahdliyyah Indonesia.

Di mana, dukungan itu dideklarasikan langsung oleh Ketua Umum Thoriqoh Syatgoriyah, KH M Soepiyan dihadapan Prabowo Subianto di Pondok Pesantren Majelis Ta`lim Kyai Tambak Deres, Jalan Bogorami 1 Surabaya, Selasa (19/2/2019).

"Jajaran kiai telah menginstruksikan seluruh jamaah Syathoriyah untuk menyatukan kekuatan mendukung Prabowo di Pilpres," ujar Kiai Soepiyan.

Ia mengatakan, jatuhnya pilihan kepada Prabowo tak lain karena kapasitasnya yang dinilai mampu membawa rakyat Indonesia lebih sejahtera. "Hasil istikharah kami, Pak Prabowo adalah pemimpin yang akan membawa maslahat bagi Indonesia," katanya.

Mendapat dukungan tambahan, Prabowo mengaku senang dan menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan jamaah Ahlith Thoriqoh Syathoriyah An-Nahdliyyah Indonesia. Karena, dengan dukungan ini memberi optimisme padanya untuk dapat merubah Indonesia menuju arah lebih baik.

"Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas sambutan yang demikian baik, atas doa san dukungan saudara-saudara kepada saya dan saudara Sandiaga Salahuddin Uno," ucap Prabowo.

Dalam kesempatan itu, dihadapan para Kiai dan jamaah Prabowo menyampaikan jika Indonesia dalam masa kritis. Sebab, banyak kekayaan Indonesia yang tak pernah masuk ke dalam negeri. Alhasil, masih banyak masyarakat yang jauh dari kata sejahtera.

Ia mencontohkan, jika sudah berpuluh-puluh tahun banyak pabrik atau perusahaan asing di dalam negeri yang menjual barang-barang dari luar dengan harga tinggi. Dan hal itu, dinilai belum mampu di selesaikan oleh kompetitornya yang kini menjabat sebagai Presiden, Joko Widodo.

"Karena itu kekayaan tidak ada, pekerjaan susah karena pabrik-pabrik itu bukan milik kita. Pabrik itu hanya menjual barang dari luar. Jadi kita ada pekerjaan yang mendapatkan gaji bagus, bahkan pekerjaan yang sulit gajinya selalu minim. Ini persoalan bangsa," ujar mantan Danjen Kopasus itu.

Karena itu, untuk mewujudkan itu semua Prabowo memohon dukungan penuh agar dapat mengubah bangsa. Sebab, berdasar data ada Rp 11.400 trilliun uang di luar negeri, sedangkan dalam negeri hanya berkisar Rp 5.465 trilliun.

"Pemerintah yang sekarang mengakui sendiri. Menteri Keuangan dari kabinet ini mengakui bahwa ada Rp 11.400 trilliun di luar negeri, uang di dalam negeri hanya Rp 5.465 trilliun, sekitar itulah mungkin datanya naik turun berapa ratus miliar atau berapa triliun. Jadi, di luar kurang lebih dua kali lipat daripada uang dalam negeri," paparnya.

"Artinya apa? artinya memang mengalir ke luar, kekayaan kita tidak tinggal di Indonesia dan tidak mungkin Indonesia makmur," imbuhnya.

Karena itu, Prabowo juga berjanji jika ke depan ia bersama Sandi akan mewujudkan bangsa yang makmur dan rakyatnya sejahtera. Caranya, dengan menjalankan program yang langsung menyentuh masyarakat seperti menghentikan impor barang yang bisa diproduksi masyarakat sendiri. (ais)

Pilpres 2019 Prabowo Jamaah Ahlith Thoriqoh Syathoriyah An-Nahdliyyah Indonesia