Jumlah Penonton Debat Perlu Dikurangi

josstoday.com

Ray Rangkuti.

JOSSTODAY.COM - Koordinator Lingkar Masyarakat Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mendukung rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengurangi jumlah penonton debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Pasalnya, reaksi penonton lebih banyak menimbulkan kegaduhan.

Dari dua kali pelaksanaan debat yang melibatkan penonton, kata Ray Rangkuti di Jakarta, Kamis (21/2/2019, lebih banyak menimbulkan kegaduhan. Tepuk tangan sembrono, menyela yang tidak patut, sorak-sorai yang kadang tak diperlukan menjadi pemandangan yang bisa membuat pemirsa di rumah jadi seperti objek.

"Jelas tindakan-tindakan penonton yang di luar batas dan tidak proporsional itu cukup mengganggu penonton di rumah. Padahal, jumlah penonton di rumah mencapai jutaan orang, bahkan mungkin puluhan juta" kata Ray Rangkuti.

Lebih lanjut Ray Rangkuti menjelaskan, jika para penonton sulit ditertibkan, apalagi kehadiran mereka juga tidak memberi implikasi berarti bagi demokratisnya debat, maka jumlah penonton yang hadir sebaiknya dikurangi. Jika perlu cukup dihadiri oleh tim inti pemenangan saja.

"Selebihnya dipersilahkan untuk menonton di luar, sebagaimana layaknya jutaan penonton lainnya," tutup Ray Rangkuti. (ba/b1)

Debat capres