Petinju Asal Papua Siap Rebut Sabuk WBC Asia Pasific
Menpora Imam Nahrawi (kedua kanan) memberi dukungan kepada petinju Geisler AP (kedua kiri) yang akan bertarung untuk merebut gelar juara kelas welter ringan WBC Asia Pasifik melawan petinju asal Thailand, Thoedsak Sinam di Balai Kartini, Jakarta pada 30 Maret 2019.
JOSSTODAY.COM - Petinju Indonesia, Geisler AP siap merebut sabuk juara kelas welter ringan (63,5 kg) World Boxing Council (WBC) Asia Pasific. Atlet tinju profesional asal Papua tersebut bakal menghadapi petinju asal Thailand, Thoedsak Sinam di Balai Kartini, Jakarta pada 30 Maret 2019 mendatang.
Ia mengaku sudah melakukan persiapan matang yang telah dilakukan dari awal tahun ini lewat berbagai program latihan. Geisler pun merasa optimistis jika dirinya bisa menaklukkan lawan dan targetnya tidak lebih dari tiga dari 12 ronde.
“Untuk tahu kekuatan calon lawan, saya sendiri belum tahu sampai sekarang karena saya tidak menemukan video dia saat bertanding maupun berlatih. Tapi, saya sudah memasang target untuk mengalahkan dia. Saya sudah komitmen. Saya pasti menang KO. Maka saya minta dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia,” kata Geisler saat dijumpai di Kempora, Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Selain telah menjalani serangkain persiapan. Hal lain yang membuat Geisler yakin karena dirinya mempunyai dua tangan yang sama kuat. Jika bisa mengalahkan Thoedsak Sinam dan meraih gelar, petinju Papua ini masih harus melakoni tiga partai ke depan untuk pertahankan gelar.
Dan jika itu terjadi ia kemudian akan menghadapi Daud Jordan. Selanjutnya, jika itu bisa dilakukan, maka langkahnya untuk berlaga di Las Vegas Amerika Serikat bisa terwujud.
“Dan kami (Anak Papua) akan membawa bendera Indonesia ke Las Vegas. Kami tahu selama ini anak Papua dianggap terbelakang, dan kami ingin membuktikan bahwa kami bisa,” kata Geisler.
Geisler bersama manajernya, Yamander Yensenem dan Tim Boxing Camp Papua menemui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Gayung pun bersambut dengan antusiasme Imam untuk mendukung langkah Geisler.
“Indonesia kekurangan stok petinju. Oleh karena itu, satu-satunya saat ini, putra Papua yang berlaga di tinju profesional harus didukung bersama. Meski tidak semuanya, kami akan bantu. Khususnya dari sisi dukungan prestasi atlet. Semoga ini jadi cambuk semangat warga Papua dan Indonesia,” kata Imam.
Untuk meraih dukungan masyarakat, apalagi sponsor penyelenggaraan diperlukan promosi yang masif, menarik, dan kreatif. Sehingga, nilai jual dan daya tarik semakin meningkat.
“Masih ada dua pekan lagi dan cobalah segera dikemas promosinya yang menarik, sehingga, sponsor tertarik masuk dan pertandingan dapat disiarkan melalui berbagai media dan ditonton langsung masyarakat,” jelas Menpora.
Dukungan dari Menpora menambah keyakinan Geisler. Terutama, untuk membangkitkan muruah Papua dan Indonesia di mata dunia melalui olahraga tinju.
“Terima kasih untuk dukungan pak Menpora. Ini memang jadi cita-cita saya sebelum gantung sarung tinju. Saya ingin jadi juara Asia dan bisa tampil di tempat barometer tinju dunia, yaitu Las Vegas. Saya sudah persiapkan diri. Saya yakin bisa,” tutup Geisler. (is/b1)
Tinju petinju indonesia