Bahas Tarif MRT, DPRD Rapat 2 Hari Berturut-turut

josstoday.com

Sejumlah warga mengikuti uji coba publik pengoperasian MRT (Mass Rapid Transit) fase I koridor Lebak Bulus - Bundaran HI di Jakarta, Selasa 12 Maret 2019.

JOSSTODAY.COM - Komisi B dan C DPRD DKI Jakarta menggelar rapat pembahasan tarif dan subsidi moda raya terpadu (MRT) dan light rail transit (LRT) Jakarta secara maraton, awal pekan ini.

Begitu menerima kajian terkait perhitungan tarif dan subsidi yang diusulkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, kedua komisi ini melaksanakan rapat pada Senin (18/3/2019) di ruang rapat Komisi C dan besok, Selasa (19/3/2019) di ruang rapat Komisi B.

Ketua Komisi B DPRD DKI, Abdurrahman Suhaimi mengatakan, rapat di komisinya dimulai pukul 10.00 WIB. Kajian perhitungan tarif dan subsidi tersebut telah diterima dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI pada hari ini.

“Kajiannya sudah kami terima hari ini dari Dishub DKI. Sudah dikirim ke Komisi B,” kata Suhaimi.

Dalam rapat tersebut, pihaknya mengundang eksekutif untuk memaparkan hasil kajian tersebut. Dari jajaran eksekutif yang akan hadir di antaranya Asisten Perekonomian DKI Sri Haryati, perwakilan dari PT MRT Jakarta dan LRT Jakarta, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), dan Dishub DKI Jakarta.

“Kami undang mereka untuk memaparkan kajian yang ada. Lalu anggota dewan akan menanggapi hasil presentasi mereka. Dari semuanya itu, dewan akan mengambil kesimpulan,” ujar Abdurrahman Suhaimi.

Ditegaskan Abdurrahman Suhaimi, pengambilan kesimpulan dalam rapat itu maknanya bukan penentuan tarif dan subsidi akan tuntas dalam sekali rapat. Namun, bisa saja kesimpulan rapat tersebut, adalah dibutuhkan lagi rapat lanjutan atau rapat internal Komisi B untuk menghasilkan rekomendasi.

“Komisi B kan ada anggotanya. Ini kan demokratis. Sehingga masing-masing perlu ditanya pendapatnya kayak apa. Jadi hasil pembahasan Komisi B dan C sifatnya hanya rekomendasi saja,” terang Abdurrahman Suhaimi.

Setelah ada rekomendasi yang disepakati bersama, kemudian Komisi B dan C akan membawa rekomendasi ini kepada Pimpinan DPRD DKI. Kemudian nantinya, Pimpinan DPRD DKI akan menggelar rapat pimpinan gabungan (Rapimgab) untuk menentukan penetapan tarif dan subsidi MRT dan LRT Jakarta.

“Jadi keputusan tetap ada di tangan pimpinan DPRD DKI. Jadi keputusan akan dihasilkan dalam rapimgab nanti,” papar Abdurrahman Suhaimi.

Ketua Komisi C DPRD DKI, Santoso mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat lanjutan pembahasan tentang tarif MRT dan LRT Jakarta mulai pukul 13.00 di ruang rapat Komisi C, gedung DPRD DKI.

“Iya hari ini kita laksanakan. Nanti hasilnya seperti apa, kita lihat perkembangannya dalam rapat siang ini. Apakah masih ada data atau kajian yang kurang atau nanti kita tutup dengan sebuah rekomendasi,” kata Santoso.

Santoso yakin, Komisi B dan C sama-sama ingin tarif MRT dan LRT Jakarta ditetapkan. Mengingat kedua moda transportasi publik yang modern ini sudah melakukan uji coba publik. Selain itu, sudah ada target pada akhir Maret ini, MRT akan diresmikan operasional komersialnya oleh Presiden Joko Widodo.

“Kami semua ingin cepat. Tidak ada yang ingin menghambat. Makanya kita gelar rapat secepatnya pada pekan ini,” tegas Santoso.

Seperti diketahui, Pemprov DKI mengusulkan besaran tarif MRT Jakarta sebesar Rp 10.000 dan LRT Jakarta sebesar Rp 6.000 per penumpang. Dilihat dari komponen tarif keekonomian MRT sebesar Rp 31.659 dan LRT sebesar Rp 41.654, maka subsidi yang dibebankan ke APBD DKI sebesar Rp 21.659 per penumpang untuk MRT Jakarta dan Rp 35.654 per penumpang untuk LRT Jakarta.

Sehingga, total kebutuhan riil subsidi yang dibebankan ke APBD DKI 2019 untuk MRT mencapai Rp 572 miliar dan Rp 327 miliar untuk LRT. (ba/b1)

MRT Uji Coba MRT tarif MRT