Tingkat Persaingan Tinggi, UNAIR Pasang Standar Nilai 600

josstoday.com

Rektor UNAIR, Prof Mohammad Nasih (kiri) saat berbincang dengan salah satu orang tua calon mahasiswa dalam acara Gelar SBMPTN dan Mandiri 2019 di Gedung Rektorat UNAIR, Surabaya, Sabtu (22/6/2019). (Josstoday.com/Fariz Yarbo)

JOSSTODAY.COM - Universitas Airlangga secara blak-blakan dihadapan para calon mahasiswa dan orang tua untuk memasang standar minimal nilai skor 600 dapat diterima. Hal itu disampaikan langsung oleh Rektor UNAIR, Prof Mohammad Nasih, dalam acara Gelar SBMPTN dan Mandiri UNAIR 2019 di Aula Garuda Mukti Gedung Rektorat UNAIR, Surabaya, Sabtu (22/6/2019).

Ia menjelaskan, jika standar itu bukanlah harga mati. Setiap mahasiswa yang nilai kurang dari 600 masih bisa diterima sesuai dengan persaingan di tiap jurusan.

Angka 600 ini dipasang, jelas rektor yang akrab disapa Nasih, untuk memudahkan bagi para calon mahasiswa dalam memilih jurusan. "Kita ingin orang tua atau calon mahasiwa tidak salah pilih jurusan," katanya.

Menurutnya, sampai saat ini masih ada banyak calon-calon mahasiswa yang memilih jurusan yang tidak sesuai dengan skor yang didapat ketika mengikuti UTBK.

Seperti contoh yang tadi didengar ketika memanggil calon mahasiswa yang berprestasi. Di mana, masih ada mahasiswa yang nilai kurang namun tetap memilih jurusan dengan tingkat keketatan tinggi seperti di Fakultas Kedokteran.

"Angka 600 bermula dari pengalaman tahun lalu. Angka 600 katagori baik, kemudian 600-500 itu cukup, kemudian 500 ke bawah itu kurang. Tapi, sampai saat ini kita belum tau distribusi nilainya. Hanya saja, FK masih jadi favorit dengan pendaftar banyak dan nilai tertinggi," jelasnya.

Menurutnya, dengan standar ini mahasiswa tetap bisa diterima di jurusan yang sesuai dengan kemampuan nilai yang dimiliki. Jika dirasa tidak mampu mencapai target, UNAIR memberi kesempatan untuk mengikuti tes mandiri yang pendaftarannya akan ditutup pada 30 Juni.

Blak-Blakan Terima Langsung Calon Mahasiswa Berprestasi

Tak hanya memberikan sosialisasi, dalam kesempatan itu Rektor UNAIR juga secara blak-blakan langsung menerima lima pendaftar sebagai mahasiswa dengan acuan prestasi.

Lima nama itu adalah Alifia yang diterima di jurusan Ekonomi Pembangunan, Ahmad Alifiandy dengan prestasi juara festival bahasa Jerman diterima di jurusan Sastra Inggris, Alvina Dewi juara 1 Jatim Open Public Speaking diterima di jurusan Sosiologi, Hasnia Salma juara harapan 1 matematika UNS diterima di jurusan Ilmu Gizi, dan Adelia Oktavia Putri dengan prestasi Juara 3 Kejurnas Atletik, Juara 3 Kejurda Atletik diterima di jurusan Ilmu Sejarah.

"Kita sangat mementingkan nilai UTBK sesuai mata pelajaran yang bersesuaian dengan jurusan. Hanya kemudian di UNAIR kita menambahkan faktor lain yakni prestasi," jelasnya.

"Dan, pertimbangan adalah kita ingin ada keterbukaan, sehingga masyarakat luas tau yang diterima karena ada prestasi yang diketahui semua pihak," pungkasnya. (ais)

 

 

UNAIR Jalur Mandiri UTBK SBMPTN