Waspada Kekeringan, BPBD Jatim Siapkan Stok Air Bersih

josstoday.com

Istimewa

JOSSTODAY.COM - Ancaman kekeringan mulai muncul di Jawa Timur. Berdasarkan informasi perkiraan terjadinya kekeringan terjadi pada bulan Juni sampai puncaknya bulan Agustus 2019. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Provinsi (BPBD) Jawa Timur telah menyiapkan langkah antisipasi berupa penyediaan stok air bersih.

Kepala BPBD Jatim, Subhan Wahyudiono mengatakan, jika dirinya sudah melakukan pemetaan daerah rawan dengan BPDB Kabupaten/Kota se-Jatim.

"Dari 38 kabupaten/kota, terdapat 24 daerah rawan bencana. Kemudian dari 24 daerah terdapat 180 kecamatan rawan, dan dari 180 itu terdapat 556 desa yang rawan kekeringan," jelasnya saat dihubungi, Senin (24/6/2019).

Selain itu, lanjut pria yang akrab disapa Subhan itu, jika Sampang menjadi daerah paling rawan dengan total 67 titik rawan. "Sedangkan daerah rawan kedua adalah Tuban dengan 59 desa rawan bencana, kemudian ketiga Ngawi, Pacitan, dan Lamongan dengan 47 desa rawan bencana," imbuhnya

Ia menyebut ada beberapa jenis ancaman yang terpetakan di wilayah Jatim. Di antaranya, kekeringan meteorologi kekeringan akibat curah hujan yang kurang, kekeringan hidrologi yakni mengeringnya sumur, kekeringan lahan sawah, dan kekeringan sosial yakni kehabisan sumber air bersih.

Karena itu, ia menyebut telah melakukan koordinasi dengan jajaran BPBD daerah untuk menyiapkan air bersih yang diambil dari sumber yang ada di pegunungan. Sebab, dengan kondisi kekeringan nanti masyarakat perharinya diperkirakan hanya mendapat 10 liter air yang digunakan untuk memasak, mandi, dan sebagainya. (ais)

BPBD Jatim Kekeringan Air