JOSSTODAY.COM - Brasil memulai program imunisasi nasional Covid-19 pada Senin (18/1) dengan mendistribusikan dosis vaksin dari Sinovac Biotech Tiongkok setelah otorisasi penggunaan darurat. Vaksinasi dilakukan meskipun kecepatan vaksinasi akan bergantung pada impor yang tertunda.

Setelah berminggu-minggu mengalami kemunduran, banyak warga Brasil yang menyambut gelombang pertama suntikan, dari klinik yang ramai di Sao Paulo hingga bidikan spektakuler yang direncanakan di kaki patung Penebus Kristus yang menghadap ke Rio de Janeiro.

Kementerian Kesehatan memberi lampu hijau kepada negara bagian untuk mulai mengimunisasi pada jam 5 sore, meskipun beberapa pejabat tidak membuang waktu untuk memulai vaksinasi.

Beberapa menit setelah badan kesehatan federal Anvisa menyetujui vaksin Sinovac pada hari Minggu, Monica Calazans, seorang perawat berusia 54 tahun di Sao Paulo, menjadi orang pertama yang diinokulasi di negara itu, seperti yang dilihat oleh Gubernur Sao Paulo Joao Doria.

Presiden Jair Bolsonaro, seorang skeptis Covid-19 yang menolak untuk mengambil vaksin sendiri, telah menghadapi kritik sengit karena kurangnya imunisasi di Brasil. Negara ini telah kehilangan lebih dari 200.000 nyawa karena Covid-19 yakni jumlah kematian terburuk dari pandemi di luar Amerika Serikat.

Pada Minggu (17/1), Anvisa menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinovac dan satu dari AstraZeneca Plc, meskipun rencana tergesa-gesa untuk mendapatkan 2 juta dosis vaksin AstraZeneca terhalang oleh kurangnya persetujuan ekspor dari India.

Kendala itu adalah salah satu dari beberapa rintangan yang mengancam untuk memperlambat upaya imunisasi Brasil yang sudah terlambat, karena mitra manufaktur lokal untuk kedua pembuat vaksin menunggu bahan aktif dari luar negeri untuk mengisi dan menyelesaikan dosis untuk distribusi. (is/b1)

Brazil Covid-19 Vaksinasi Covid-19