Aparat Myanmar Membantai Rakyat Seperti Unggas
Polisi menangkap seorang pengunjuk rasa saat demonstrasi menentang kudeta militer di Mawlamyine di Negara Bagian Mon, Myanmar, pada 12 Februari 2021. (Foto: AFP)
JOSSTODAY.COM - Tindakan keji aparat rezim junta militer Myanmar disesali banyak pihak dan dunia internasional. Tak hanya memukuli demonstran, mereka juga telah menembak mati puluhan demonstran damai. Seperti dilaporkan Reuters, Minggu (7/3), rakyat bahkan menggambarkan aparat Myanmar membantai mereka seperti unggas.
"Mereka membunuh orang seperti membunuh burung dan ayam. Apa yang akan kita lakukan jika kita tidak memberontak melawan mereka? Kita harus memberontak," seru seorang pemimpin protes kepada kerumunan di Dawei, satu kota di selatan Myanmar.
Surat kabar Global New Light Of Myanmar yang dikelola negara mengutip pernyataan polisi yang mengatakan pasukan keamanan menangani protes sesuai dengan hukum. Dikatakan, pasukan menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan kerusuhan dan protes yang memblokir jalan umum.
Sithu Maung, anggota parlemen Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang bekerja dengan Khin Maung Latt, mengatakan tentara dan polisi menahan ayahnya pada Minggu malam.
"Mereka masuk ke rumah dan menunjuk dengan senjata, saya diberitahu," katanya dalam satu pesan Facebook, seraya menambahkan bahwa ayahnya juga dipukuli.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan pasukan keamanan telah membunuh lebih dari 50 orang untuk memadamkan demonstrasi dan pemogokan harian sejak militer menggulingkan dan menahan Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.
Para pengunjuk rasa menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi dan menghormati pemilihan umum November - yang dimenangkan oleh partai NLD secara besar-besaran tetapi ditolak oleh tentara. Tentara menyatakan akan mengadakan pemilihan demokratis pada tanggal yang hingga kini belum ditentukan.
Lebih dari 1.700 orang telah ditahan di bawah pemerintahan militer pada hari Sabtu, menurut angka dari kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.
Pembunuhan demonstran itu telah memicu kemarahan di Barat dan dikutuk oleh sebagian besar negara demokrasi di Asia. Amerika Serikat dan beberapa negara Barat lainnya telah memberlakukan sanksi terbatas pada junta. (gus/b1)
Myanmar Kudeta Myanmar Aung San Suu Kyi Min Aung Hlaing