Targetkan Gencatan Senjata Permanen, Israel dan Mesir Gelar Perundingan

josstoday.com

Mansour Abu Ghadyan asal Palestina, yang sekarang tinggal bersama keluarganya di satu sekolah yang dikelola oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, berdiri di depan rumahnya yang rusak saat pemboman Israel baru-baru ini di Kota Gaza, pada Sabtu 29 Mei 2021. (Foto: AFP)

JOSSTODAY.COM - Israel dan Mesir mengadakan perundingan yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata permanen di Gaza. Seperti dilaporkan Al Jazeera, Minggu (30/5/2021), kedua negara telah menekankan perlunya membangun gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Saat pertemuan dengan Gabi Ashkenazi di Kairo pada Minggu, Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry menegaskan perlunya mempertimbangkan kepekaan khusus yang terkait dengan Yerusalem Timur, Masjid Al-Aqsa dan semua situs suci Islam dan Kristen.

Ketegangan meningkat bulan lalu setelah pasukan keamanan Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, menembakkan gas air mata dan peluru baja berlapis karet ke jemaah Muslim di hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.

Setelah mengeluarkan ultimatum yang menuntut Israel menghentikan serangannya terhadap masjid, situs tersuci ketiga Islam, Hamas menembakkan rentetan roket ke Israel. Israel pun membalas dengan serangan yang menewaskan hampir 250 warga Palestina.

Mesir membantu menengahi gencatan senjata 21 Mei untuk menghentikan pertempuran terburuk dalam beberapa tahun antara Israel dan Hamas, kelompok yang mengatur Gaza, dan bekerja dengan Amerika Serikat dan mitra regional untuk memperluasnya menjadi gencatan senjata yang lebih permanen.

Di Yerusalem, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjamu kepala intelijen Mesir Abbas Kamel.

Pejabat Palestina telah menetapkan biaya rekonstruksi dari serangan Israel di Gaza pada puluhan juta dolar.

"Kamel juga bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah pada hari Minggu dan memberinya pesan dari Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi yang menegaskan dukungan Mesir untuk Palestina dan Abbas," lapor kantor berita negara MENA.

MENA menambahkan bahwa Kairo akan menjadi tuan rumah pembicaraan di antara faksi-faksi Palestina untuk mencapai persatuan antara mereka yang ada di Gaza dan daerah yang diduduki Israel di Tepi Barat yang diduduki.

“Diskusi dengan para pejabat Israel telah menyentuh serangkaian tindakan yang akan memungkinkan bahan, listrik dan bahan bakar masuk ke wilayah tersebut, serta kemungkinan perluasan ruang laut yang diizinkan untuk para nelayan Gaza,” ujar seorang pejabat Mesir yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip oleh The Associated Press.

"Peran Otoritas Palestina sangat penting dalam pembicaraan. Mesir sedang berusaha untuk melibatkannya secara mendalam dalam proses rekonstruksi," kata pejabat itu.

Palestina Israel Konflik Israel Palestina Jalur Gaza Hamas