Puluhan Hektare Sawah di Bengkulu Tengah Kekeringan

josstoday.com

Ilustrasi

JOSSTODAY.COM - Puluhan hektare sawah di Desa Sri Kuncoro, Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah, Bengkulu, tidak bisa ditanami padi karena kekeringan. Sudah dua bulan hujan tidak turun di daerah ini.

"Seharusnya pada awal Agustus ini, kami sudah turuh ke sawah untuk menanam padi, tapi sekarang tidak bisa dilaksanakan petani karena sawahnya kekeringan," kata Misto (44), petani Desa Sri Kuncoro kepada Suara Pembaruan, di Bengkulu, Jumat (3/8).

Ia mengatakan, sejak hutan dua bulan tidak turun di Pondok Kelapa, menyebabkan sawah petani setempat tidak berair dan retak-retak karena kekeringan. Padahal, sebagian petani sudah menyemai benih padi.

"Kami berharap Agustus ini, hujan mulai turun sehingga sawah kekeringan kembali berair dan petani bisa menanam padi. Tiga atau empat bulan ke depan kami bisa panen padi," ujarnya.

Hal senada ungkapkan Kepala Desa (Kades) Sri Kuncoro, Romadhan. Ia mengatakan, petani Desa Sri Kuncoro menggarap sawah sangat bergantung dari hujan, karena sawah di daerah tersebut, masih tadah hujan alias tidak beririgasi.

"Jadi, kalau hujan dua bulan tidak turun sawah mereka kering, seperti terjadi sekarang. Semestinya bulan Juli sudah menanam, tetapi karena kemarau dan sawah kering, petani tidak bisa menanam padi," ujarnya.

Padahal, petani sudah membuat bibit padi untuk ditanam di sawahnya. "Bibit padi tersebut jika tidak turun hujan dalam waktu dekat dipastikan mati kerena kekeringan, sehingga petani rugi besar," ujarnya.

Romadhan berharap hujan segera turun di Desa Sri Kuncoro dalam waktu dekat, sehingga petani bisa turun kesawah menanam padi, sehingga empat bulan mendatang petani sudah bisa panen.

Luas sawah di Desa Srikuncoro sekitar 250 hektare. Dari jumlah itu, sekitar 150 hektare ditanami padi. Sedangkan sisanya ditanami palawija dan tanaman pertanian lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi. (fa/b1)

Kekeringan