JOSSTODAY.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi nasional atau produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II-2018 sebesar 5,27 persen (year on year/yoy).

Dalam keterangan resmi yang dipublikasikan, Senin (6/8), raihan kuartal II 2018 ini lebih bagus dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018 sebesar 5,06 persen.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi April-Juni 2018 lebih tinggi dibandingkan kuartal yang sama pada 2017 sebesar 5,01 persen.

Adapun perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku kuartal II-2018 mencapai Rp 3.683,9 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 2.603,7 triliun.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suharyanto mengatakan sumber pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 berada di sektor industri sebesar 0,84 persen, perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor 0,69 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,64 persen, konstruksi 0,55 persen, dan transportasi-pergudangan 0,35 persen. Pertumbuhan tertinggi dari kuartal ke kuartal bersumber dari bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan (9,93 persen), jasa perusahaan (3,37 persen), dan jasa Lainnya (3,30 persen). 

Menurutnya, faktor musiman pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan, mewarnai pertumbuhan ekonomi kuartal II. Pada periode April-Juni 2018 terjadi panen raya beberapa komoditas perkebunan, seperti kopi dan tebu. Di samping itu, Idulfitri turut mendorong pertumbuhan beberapa lapangan usaha, seperti jasa perusahaan, jasa lainnya, dan perdagangan besar-eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor.

“Pertanian tumbuh bagus 4,76 persen. Karena share-nya besar, tentu ini berdampak untuk pertumbuhan ekonomi kuartal dua.” ucap Suharyanto. (fa/b1)

BPS Inflasi BPS