7 Komisioner KPU di Jatim Pindah ke Bawaslu

josstoday.com

KPU

JOSSTODAY.COM - Sebanyak tujuh komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat kabupaten dan kota di Jawa Timur (Jatim) segera dilantik menjadi komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kabupaten dan kota. Selain tujuh komisioner itu, ada dua komisioner KPU kabupaten dan kota yang dilantik menjadi komisioner Bawaslu Jatim dan dua komisioner lagi menjadi anggota KPU Jatim.

Mereka itu semula berasal dari KPU Kabupaten Madiun, Ponorogo, Magetan, Tulungagung, Jember, Pasuruan, dan Mojokerto,. Sementara anggota KPU yang dilantik menjadi Bawaslu Provinsi Jatim berasal dari komisioner KPU Surabaya dan KPU Ponorogo.

“Untuk komisioner KPU Kota Batu dan Kabupaten Pasuruan dilantik menjadi komisioner KPU Jatim,” ujar Gogot Cahyo Baskoro, salah satu komisioner KPU Jatim yang dikonfirmasi, Minggu (19/8).

Karena komisioner KPU kabupaten dan kota sudah dilantik menjadi komisioner Bawaslu, maka secara otomatis KPU kabupaten dan kota tersebut harus segera menggelar rapat pleno guna mencari pengganti.

Pada bagian lain Gogot mengungkapkan, bahwa ada dua agenda pleno. Pertama, bagi KPU kabupaten dan kota yang kebetulan ketua mereka dilantik menjadi anggota Bawaslu, diminta memilih pengganti. Kedua, mengajukan permohonan pergantian antarwaktu (PAW) kepada KPU Jatim.

KPU Jatim nantinya akan memanggil nominator calon anggota KPU pengganti untuk mengetahui kesediaan yang bersangkutan sekaligus melakukan verifikasi guna menilai yang bersangkutan memenuhi syarat.

Menurut Gogot, sekarang ini KPU sedang memasuki tahapan pemilu yang ketat. “Kami meminta KPU kabupaten dan kota segera menggelar rapat pleno. Harapan kami, selambatnya akhir Agustus ini semua sudah bisa diajukan ke KPU Provinsi Jatim agar penggantinya bisa segera dilantik dan bekerja,” ujarnya menutup keterangan.

Salah seorang ketua KPU yang loncat pagar ke Bawaslu namun minta identitasnya tidak disebutkan, semalam mengaku jenuh dengan tugas dan tanggung jawab sebagai KPU. Ia melihat ingin mengabdi di institusi pemilu namun tidak terlalu rumit dan njlimet menangani tugas dan tanggung jawab yang diembannya.

“Kita merasa di KPU terlalu njlimet dan bekerjanya nonstop, sementara di Bawaslu relatif jauh lebih bisa bernapas,” ujarnya yang dibenarkan beberapa rekannya yang memilih pindah ke Bawaslu daripada di KPU. (gus/b1)

KPU Bawaslu