JOSSTODAY.COM - Provinsi Jawa Timur dinilai akan menjadi penentu kemenangan Pilpres 2019. Hal itu dikatakan oleh pengamat politik Universitas Airlangga, Dr Suko Widodo, Jumat (7/9/2018).

Ia menjelaskan jika hal itu dikarenakan Jatim memiliki jumlah penduduk yang besar. Serta, Jatim menjadi daerah incaran di Jawa, setelah lima provinsi lainnya telah terlihat pemenangnya.

"Jawa Timur menjadi penentu, dari aspek jumlah pemilih dan aspek persebaran peta kekuatan politik di Jawa. Sebagaimana diketahui bahwa peta jumlah pemilih di Pulau Jawa dan Madura terdapat sekitar kurang lebih 53-56% pemilih dari seluruh Indonesia," kata Suko.

"Sementara persebaran kekuatan selama ini, Jabar, Banten dan DKI berdsar peta Pilgub dimenangkan kekuatan yang lebih dekat berafiliasi pada koalisi kekuatan pak Prabowo (Prabowo Subianto). Sedangkan, Jateng dan DIY cenderung afiliasi ke kekuatan Pak Jokowi. Maka Jawa Timur akan menjadi area yang kompetitif sekali nantinya," jelasny.

Apalagi, lanjut Suko, jika peta politik di Jatim jika merujuk pada pileg 2014 dan pilgub 2018, cukup unik. Karena kekuatan koalisi di pusat tidak segaris dengN Pilgub Jatim.

"Di sini lah kerumitan akan dihadapi timses kedua pihak. Dari awalnya kawan kini jadi lawan. Sebaliknya, jika waktu pilgub ada parpol berlawanan, kini menjadi berkoalisi. Ini perkara yang tidak gampang dan apalagi Pilpres berbarengan dengan Pileg," imbuhnya.

Maka itu, Suko mengatakan peta kekuatan agak rumit untuk dibaca. Pondok pesantren masih akan menjadi area yang dianggap punya daya kekuatan politik. Minimal akan dijadikan klaim kekuatan, karena basis religius yang kuat di Jatim. Potensi perang informasi pun sangat tinggi. Sehingga, warga hendaknya jeli dan selektif. (ais)

Pilpres 2019 Jawa Timur