MAN Lamongan Masuk Nominasi Madrasah Inspiratif
Kabid Pendma Kemenag Provinsi Jatim, Leksono (tengah) didampingi Kasie Pendma Kemenag Lamongan Abdul Ghofur (kanan) dan Kepala MAN 1 Lamongan. (Istimewa)
JOSSTODAY.COM - Kiprah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan kian diakui banyak pihak. Setelah masuk nominasi penerima SNI Award 2018, madrasah pimpinan Akhmad Najikh ini juga mendapat peluang lagi mendapat predikat baru sebagai madrasah inspiratif. Ini menyusul keputusan Dewan Juri dalam Lomba Inovasi Pengelolaan Madrasah (LIPM) Kemenag Jatim nomor B-4323/Kw.13.2.5/PP.00/10/2018.
Keputusan Dewan Juri tersebut makin dipertegas dengan kedatangan Kabid Pendma Kemenag Provinsi Jatim, Leksono ke MAN 1 Lamongan, Kamis (4/10).
Kedatangan mantan Kepala Kemenag Lamongan disambut jajaran pimpinan madrasah di ruang pertemuan madrasah. Leksono datang didampingi Kasie Pendma Kemenag Lamongan, Abdul Ghofur. “Dari sekian ratus madrasah di Jatim, MAN 1 Lamongan masuk nominasi juara. Makanya, kami datang ke sini untuk mencocokkan dan memastikan kebenaran data yang masuk,” kata Leksono di hadapan jajaran pimpinan madrasah.
Diakui, sesuai pribadi, dirinya sebagai mantan kepala Kemenag Lamongan tentu menginginkan MAN 1 Lamongan juara dalam lomba ini. Namun yang menentukan juara, bukan dirinya, tetapi tim independen beranggotakan para doktor dan profesor yang sudah dibentuk Kemenag Jatim. Dirinya hanya menindak lanjuti hasil penilaian yang dilakukan tim independen tersebut untuk mencocokan data-datannya. ”Saya hanya ingin mencocokan. Dari data ini, nanti akan diuji lagi dalam presentasi, sehingga bisa disimpulkan kira-kira madrasah ini mendapat juara berapa,” tutur dia.
Tetapi, lanjut dia, ada beberapa kriteria yang jadi ukuran untuk menentukan madrasah tersebut layak mendapat juara atau tidak, yakni dari inovasi dan kreativitas madrasah. Terutama langkah inovasi dan kreativitas yang bersifat inspiratif dan menghasilkan produk. “Tentunya, langkah dan dan karyanya tidak dimiliki oleh madrasah lain, dan menjadi inspirasi karena merupakan pioner,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Leksono kemudian melakukan penilaian langsung dengan mengecek seluruh bukti produk inovatif dan karya kreatif inspiratif yang dimiliki MAN 1 Lamongan. Dimotori langsung oleh Kepala Penjamin Mutu MAN 1 Lamongan Achmad Luthfi, madrasah menunjukkan bukti kongkrit produk inovatif dan kreatif inspiratif yang sudah dilakukan dan dihasilkan madasah selama ini. Di antaranya terobosan madrasah menerbitkan Jurnal Cendekia ber-ISSN, yang tidak dimiliki madrasah lain, kemudian terobosan perpustakaan yang buat kegiatan literasi untuk menghasilkan karya dan diterbitkan menjadi buku.
“Bagus-bagus. Hal-hal seperti inilah produk karya inovatif inspiratif. Ini point penting. Kalau madrasah kompetitor lain tidak memilikinya, ya mudah-mudahan bisa juara,” puji Leksono terkagum-kagum.
Tak hanya di situ, madrasah juga menunjukkan terobosan inovatif inspiratif lain yang tidak dimiliki oleh madrasah lain, mulai dari ISO 9001: 2015, hingga beberapa kegiatan bimbingan intensif yang akhirnya berbahasil mengantarkan siswa berprestasi di kanca nasional dan punya produk. “Oh, banyak sekali ya, saya tidak menyangka,” puji dia sambil menggeleng-gelengkan setelah kertas kuisioner yang diisi untuk pengecekan sampai tidak muat.
Sementara itu, Kasie Pendma Kemenag Lamongan Abdul Ghofur mengakui MAN 1 Lamongan memang madrasah yang layak mendapat juara. Selain meraih predikat ISO 9001: 2015, juga telah mendapat penghargaan Adiwiyata Nasional, dan tahun 2018 diakui kembali ditingkat nasional dengan masuk jadi nominasi penerima penghargaan SNI Award 2018. “Dan kami juga bersyukur, dalam lomba ini madrasah dari Lamongan mendominasi masuk menjadi nominasi juara di tiap tingkatan, bukan hanya MAN 1 Lamongan saja,” ucap Abdul Ghofur seraya pamit karena ada acara lain (roudlon)
pendidikan Lamongan MAN Madrasah Santri