UNAIR Tampung 10 Mahasiswa UNTAD Korban Bencana
Rektor UNAIR, Prof Mohammad Nasih (tengah) saat konferensi penerimaan 10 mahasiswa UNTAD yang jadi korban bencana gempa di Palu. (josstoday.com/Fariz Yarbo)
JOSSTODAY.COM – Universitas Airlangga (UNAIR) secara resmi menerima 10 mahasiswa asal Universitas Tadulako (UNTAD). Hal itu disampaikan oleh Rektor UNAIR, Prof. Mohammad Nasih saat dalam konferensi pers di Gedung Rektorat UNAIR Kampus C, Surabaya, Rabu (31/10/2018).
Rektor yang akrab disapa Nasih itu menjelaskan jika diterimanya 10 mahasiswa UNTAD merupakan program yang dilakukan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pasca bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu, 28 September 2018.
“Akad awalnya sit in mengikuti kuliah di sini sesuai kebutuhan mahasiswa sampai di sana (UNTAD) siap menyelenggarakan perkuliahan secara normal,” jelas Nasih.
Ia menjelaskan jika kondisi UNTAD pasca gempa dan tsunami mengalami kerusakan yang cukup parah. Mulai dari dinding yang retak, hingga beberapa bagian yang roboh karena guncangan gempa susulan.
Sementara itu, terkait biaya perkuliahan ia memastikan tidak ada satu rupiah pun yang ditarik dari mahasiswa. Bahkan, UNAIR akan memberikan bantuan biaya hidup bagi mahasiswa yang keluarganya tidak mampu akibat bencana.
“Tapi kebanyakan para mahasiswa ini tinggal sama keluarganya di Surabaya, dan Sidoarjo. Ada satu- dua mahasiswa yang kita bantu untuk tinggal di asrama,” ujarnya.
“Sedangkan untuk biaya hidup sudah kami komunikasikan dengan kementerian akan ada bantuan, setelah dihitung kemungkinan para mahasiswa yang tidak mampu akan mendapat bantuan Rp 1 juta,” imbuhnya.
Ia pun berharap agar mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan secara baik, sehingga ketika kembali ke UNTAD akan mendapat ilmu baru yang mungkin bisa dimanfaatkan. (ais)
UNAIR UNTAD Gempa Tsunami Palu