Peran Tokoh Lintas Agama Diperlukan untuk Menjaga Perdamaian Jelang Pemilu

josstoday.com

Irjen Pol Dr. Gatot Eddy Pramono saat membuka Seminar Nasional dan Deklarasi Pemilu Damai dengan tema "Peran Tokoh Lintas Agama di Tahun Politik" yang diselenggarakan oleh Komisi kerukunan Antar Umat beragama dan MUI pada Kamis (15/11) di Ballroom Peninsulla, Jakarta Barat.

JOSSTODAY.COM - Di tahun politik yang saat ini tengah berlangsung di Indonesia saat ini, potensi konflik yang melibatkan isu SARA rentan terjadi. Diperlukan peran tokoh lintas agama untuk memberikan kesejukan dan kedamaian di tahun politik ini. Hal itu yang diungkapkan Asrena Kapolri Irjen Pol Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si,yang juga menjabat sebagai Kasatgas Nusantara Polri, saat membuka Seminar Nasional dan Deklarasi Pemilu Damai dengan tema "Peran Tokoh Lintas Agama di Tahun Politik" yang diselenggarakan oleh Komisi kerukunan Antar Umat beragama dan MUI pada Kamis (15/11) di Ballroom Peninsulla, Jakarta Barat.

"Masyarakat Indonesia harus mensyukuri berkah besar yang diberikan Tuhan YME karena Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, negara yang toleran dan dapat saling menghormati keberagaman yang ada di Indonesia, baik dari tokoh masyarakat, adat, dan tokoh agama dapat saling menjaga persatuan dan kesatuan serta kebinekaan negara Indonesia. Saya melihat masyarakat Indonesia juga memiliki kesadaran Ideologi yang dimiliki yaitu Pancasila, pada sila pertama 'Ketuhanan yang Maha Esa' dan sila ke tiga 'Persatuan Indonesia' merupakan ideologi yang mencerminkan Indonesia beragam. Hal itu yang harus terus kita jaga agar keutuhan bangsa dan negara ini bisa terus terjaga. Saya melihat ada peran tokoh lintas agama yang diperlukan untuk menjaga kesejukan dan kedamaian umat beragama dalam menghadapi tahun politik ini," ungkap Irjen Pol Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si.

Dilanjutkan Asrena Kapolri itu, tahun 2019 mendatang, Indonesia akan melaksanakan pemilu. Peran tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh lapisan elemen masyarakat diharapkan mampu memberikan cooling system di dalam pemilu yang akan berlangsung tidak lama lagi.

"Kerawanan kamtibmas saat ini menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat. Polri dalam hal ini mengajak masyarakat bersama – sama untuk menjaga serta menghindari konflik–konflik tersebut yang dapat memecah belah keberagaman yang telah dibangun oleh masyarakat. Saya melihat media sosial juga menjadi ancaman yang serius bagi kemajemukan dan toleransi serta keberagaman yang ada pada masyarakat. Hal ini terkait penyebaran berita–berita yang tidak benar atau hoax. Oleh sebab itu, Polri mengajak seluruh lapisan masyarakat agar benar–benar meninjau dan memverifikasi berita–berita yang beredar di media sosial saat ini, sehingga tidak menyebarkan berita yang tidak benar kepada orang banyak," lanjutnya. (is/b1)

pemilu 2019