Pers Indonesia Berperan Tangkal Penyebaran Hoax
Ilustrasi Kampanye anti-"hoax"
JOSSTODAY.COM - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, penyebaran hoaksatau kabar bohong kembali marak dan cukup mengganggu kehidupan bermasyarakat. Penyebaran hoaks merupakan sebuah masalah serius karena dampaknya dapat mengacaukan masyarakat, tidak hanya di jagat maya, melainkan juga di kehidupan nyata.
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa, Gun Gun Siswadi, menjelaskan, sesungguhnya masyarakat bisa dengan cepat mengenali beredarnya berita hoaks.
"Ciri-ciri hoaks biasanya menyebarkan kebencian, permusuhan, provokasi, hingga meminta dishare," kata Gun Gun Siswadi, dalam Seminar Nasional PWI "Pers Indonesia Melawan Berita Hoax: Seberapa Berbahayanya Hoax itu Mempengaruhi Ekonomi di Indonesia," di Jakarta, Kamis (22/11).
Diingatkan Gun Gun, untuk meredam peredaran hoaks, seharusnya pers dapat mengambil perannya. Pers Indonesia bisa menjadi garda terdepan melawan hoaks dengan memberikan pemberitaan yang sesuai fakta
"Pers menjadi garda terdepan dalam pemberantasan hoaks. Dengan terus memproduksi berita-berita yang menjadi fakta. Pers dapat turut menyebarkan informasi kegiatan antihoaks berbasis komunitas," ucapnya.
Selama ini ada banyak kasus buruk yang terjadi akibat hoaks, karena banyak oknum yang memang sengaja memanfaatkan hoaks sebagai alat untuk menyerang. Terlebih, seperti yang terjadi di tahun politik seperti sekarang ini.
Akhir-akhir ini hoaks juga sudah menjadi perbincangan serius di Indonesia seiring dengan maraknya berita palsu di jagat media sosial. Keberadaannya pun semakin meresahkan dan dinilai bisa menjadi ancaman serius bagi stabilitas keamanan dan ekonomi nasional. (gus/b1)
Pemilu 2019