Menko Maritim Tinjau Penataan Sungai Mati di Citarum
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Bandung Dadang M Naser, dan Direktur Operasi dan Pengembangan PJT II Antonius Aris Sudjatmiko meninjau sungai mati (Oxbow) Bojongsoang, Sapan, dan Cicukang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 5 Desember 2018.
JOSSTODAY.COM - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Kabupaten Bandung Dadang M Naser, dan Direktur Operasi dan Pengembangan Perum Jasa Tirta (PJT) II Antonius Aris Sudjatmiko meninjau sungai mati (oxbow) Bojongsoang, Sapan, dan Cicukang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/12). Peninjauan dilakukan untuk mengetahui progres penataan sungai mati di hulu Sungai Citarum.
Dalam siaran pers PJT II yang diterima di Jakarta, RAbu (5/12) disebutkan, penataan sungai-sungai mati sudah menjadi salah satu program konservasi PJT II untuk mendukung program "Citarum Harum". Selama ini, kondisi oxbow kurang tertata, karena menjadi tempat pembuangan limbah dengan volume sedimentasi yang besar serta pemanfaatan lahan oleh masyarakat sehingga perlu dilakukan penataan.
Kegiatan penataan oxbow meliputi pembukaan akses air dari sungai menuju sungai mati. Selain membebaskan oxbow dari limbah sebagai sumber penyakit, salah satu tujuan penataan agar menjadi long storage dan mengurangi paparan banjir saat musim hujan tiba.
Sejak 2017, PJT II bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum melakukan penataan sungai mati dan pengerukan lumpur di wilayah hulu Sungai Citarum. Selama satu tahun, PJT II telah melakukan penataan pada delapan oxbow, yaitu di Bojongsoang, Manggahang, Rancamanyar, Jelekong, Tegal Luar, Sulaiman, Sapan, dan Babakan Patrol.
Untuk 2019, PJT II merencanakan penataan dan pengerukan lumpur atau limbah pada enam oxbow, yaitu di Koyod, Haurcucuk 1, Haurcucuk 2, Cicukang, Mahmud, dan Daraulin dengan besaran volume yang berbeda-beda.
Sejalan dengan program penataan oxbow yang dijalankan oleh PJT II, salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk merealisasikan program Citarum Harum dalam jangka pendek dengan menyiapkan mesin pengeruk yang akan jadi alat pembersih sampah di bantaran Sungai Citarum.
Gubernur Jabar M Ridwan Kamil yang juga menjadi Dansatgas Citarum, Pemprov Jabar sedang menyiapkan, memetakan, dan salah satunya membuat mesin pengeduk sampah oleh PT Pindad. Dengan teknologi tersebut diharapkan dapat mengatasi urusan persampahan di Sungai Citarum.
Penanganan jangka menengah untuk program "Citarum Harum", kata Ridwan, akan fokus pada penyelesaian persoalan limbah. Untuk jangka panjang, pria yang akrab disapa Kang Emil itu ingin ada pemindahan industri di sekitar Sungai Citarum ke lokasi baru.
Sementara itu, Pangdam III/Siliwangi, Mayjen Besar Harto Karyawan mengatakan, pihaknya akan terus menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian Citarum sebagai sumber kehidupan masyarakat. Pihaknya akan menindak tegas industri yang masih membuang limbah sembarangan ke Citarum. (fa/b1)
Sungai Citarum