Jokowi Ingatkan Kader PKB Waspadai Isu di Medsos
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (ketiga kanan) dan jajaran menteri memberikan keterangan kepada wartawan usai Konsolidasi Caleg PKB di Balai Sarbini, Jakarta, 17 Desember 2018.
JOSSTODAY.COM - Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) meyakini Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dapat menembus tiga besar dalam Pemilu 2019.
Hal ini mengingat tren elektabilitas PKB yang terus meningkat. Namun, Jokowi mengingatkan kader, simpatisan dan caleg PKB untuk mewaspadai isu yang berkembang cepat di media sosial. Menurutnya, jika tidak segera diantisipasi, isu-isu terus berpotensi menggerus elektabilitas PKB maupun pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Dalam mempertahankan elektabilitas yang ada sekarang ini yang memang bisa mengubah secara cepat itu isu-isu. Nggak ada yang lain. Untuk itu harus bisa dibentengi isu-isu agar tidak menggerus elektabilitas yang telah diperoleh PKB saat ini dan juga oleh pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Konsolidasi Caleg PKB dan Haul ke-9 Gus Dur di Balai Sarbini, Plaza Semanggi, Jakarta, Senin (17/12).
Jokowi mencontohkan soal referendum Brexit pada 2016 lalu. Beberapa Minggu sebelum referendum dilakukan, Jokowi mengaku bertemu dengan Perdana Menteri Inggris saat itu, David Cameron. Saat ditanya Jokowi, David Cameron optimistis masyarakat akan memilih Britania Raya tetap menjadi anggota Uni Eropa. Namun, referendum ini ternyata menghasilkan Britania Raya keluar dari keanggotan Ini Eropa.
"Saya lihat apa yang menjadi penyebab kekalahan. Menurut saya isu-isu yang dikembangkan dalam seminggu dan tiga hari terakhir," katanya.
Demikian pula halnya dengan Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2016. Dikatakan, seluruh survei memperkirakan calon dari Partai Demokrat, Hillary Clinton akan memenangkan pertarungan melawan calon dari Partai Republik, Donald Trump. Namun, berbagai isu yang berkembang di Amerika Serikat menjelang hari pemilihan membuat peta kekuatan berubah cepat. Hasilnya, Donald Trump yang tidak pernah dijagokan survei manapun justru keluar sebagai pemenang.
"Apa yang bisa kita tarik dari sini. Waspadai betul, hati-hati betul yamg namanya isu dalam keterbukaan media sosial yang begitu sangat cepat perubahannya. Dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam," katanya.
Untuk itu, Jokowi mengingatkan seluruh kader dan simpatisan PKB untuk tidak lengah mendeteksi isu yang berkembang di masyarakat. Tak hanya isu yang berkembang dalam cakupan nasional, kader PKB juga harus mampu mendeteksi isu yang berkembang dalam lingkup lokal seperti desa.
"Jangan sampai karena kehilangan konsentrasi tidak bisa membaui dan mencium adanya isu-isu di bawah yang dikembangkan begitu cepat. Itu dalam waktu yang secara singkat bisa membalikkan angka-angka yang kita peroleh," katanya.
Jokowi juga meminta kader dan simpatisan PKB untuk menangkis isu-isu yang menyerang dirinya seperti isu PKI dan antek asing. Ditegaskan, isu-isu tersebut merupakan fitnah politik yang tidak beradab.
"Inilah fitnah-fitnah politik yang tidak beradab dan beretika. Tidak akan mendewasakan cara berdemokrasi kita," tegasnya.
Selain itu, Jokowi juga meminta kader dan simpatisan PKB untuk mengampanyekan prestasi-prestasi pemerintahan Jokowi-JK selama ini dengan menyampaikan langsung ke masyarakat. Pola kampanye door to door secara terus menerus hingga waktu pemilihan pada April 2019, diyakini Jokowi akan membawa kemenangan untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Waktu kita ini praktis 3,5 bulan. Saya kira kerja ke depan kita dalam jangka panjang 5 tahun ke depan sangat ditentukan dengan apa yang kita kerjakan 3,5 bulan ini," katanya. (gus/b1)
Pemilu 2019