Menkumham Harapkan Pemilu 2019 Berjalan Penuh Kegembiraan

josstoday.com

Yasonna Laoly.

JOSSTODAY.COM - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly berharap Pemilu serentak 2019 mendatang digelar dengan penuh suka cita dan kegembiraan. Yasonna mengatakan, Indonesia merupakan bangsa besar dengan masyarakat yang harmonis meski heterogen.

"Mari kita laksanakan pemilihan umum dengan suka cita dengan kegembiraan melihat dengan jelas bahwa bangsa ini adalah bangsa yang sangat besar, sangat heterogen," kata Yasonna saat memberikan sambutan dalam "Refleksi Akhir Tahun 2018" Kinerja Kemkumham di Gedung Kemkumham, Jakarta, Kamis (27/12).

Yasonna mengatakan, tahun 2019 merupakan tahun politik dimana rakyat Indonesia akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPRD tingkat kota/kabupaten, DPRD provinsi hingga DPR RI dan anggota DPD secara serentak. Yasonna berharap, masyarakat Indonesia dapat semakin dewasa dalam menjalankan proses demokrasi melalui Pemilu 2019. Ditekankan, Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan masyarakat yang heterogen dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Pulau Rote.

Jangan sampai bangsa Indonesia yang besar ini tercabik-cabik hanya karena pilihan politik.

"Kita juga berharap pada pemilihan umum legislatif dan presiden yang akan datang kedewasaan ini sangat kita harapkan dari seluruh jajaran masyarakat, janganlah pilihan politik menjadikan bangsa ini tercabik-cabik, terkoyak-kotak dan meninggalkan luka yang dalam," ungkapnya.

Yasonna optimistis proses Pemilu 2019 dapat berjalan dengan baik. Menurutnya, kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi sudah semakin matang. Hal ini setidaknya tercermin dari pelaksanaan Pilkada serentak beberapa waktu lalu.

"Beberapa waktu lalu kita juga sudah melaksanakan pemilihan kepala daerah secara serentak dalam tiga gelombang dan kedewasaan kita dalam berdemokrasi semakin matang. Dalam pemilihan kepala daerah serentak kendati ada persoalan-persoalan, gejolak-gejolak tapi kita dapat melampauinya dengan baik," katanya.

Untuk itu, Yasonna berharap siapa pun Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih nanti, bangsa Indonesia tetap bersatu dan tak terpecah-belah. Yasonna tak ingin Pilpres di Indonesia berakhir seperti Pilpres Amerika Serikat 2016. Diungkapkan, hingga saat ini, masyarakat Amerika Serikat masih terbelah karena pilihan politik.

"Saya mau mengatakan Pemilihan Presiden di AS sampai sekaramg menimbulkan luka yang dalam, belahan antara pendukung Trump dan yg tidak mendukung Trump sampai sekarang menimbulkan soal-soal yang terasa di masyarakat," katanya. (gus/b1)

Pilpres 2019