Suhu Politik Memanas, Perlu Pendalaman Budaya Komunikasi
JOSSTODAY.COM - Panasnya suhu politik Indonesia membuat keamanan negara menjadi terancam, karena saling sikut antar pendukung salah satu pasangan calon Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Di sisi lain, tak hanya karena masalah yang tumbuh di antara masyarakat saja. Namun, media pun telah terjerumus ke dalam politik praktis yang menyebabkan netralitas media pudar.
Wakil ketua Dewan Pers, Ahmad Djauhar mengatakan, netralitas media memang selalu dipertanyakan oleh banyak pihak. Hal itu, membuat masyarakat menjadi ragu dengan materi pemberitaan yang partisan.
"Politik kita unik karena hampir tidak ada peraturan melarang pemilik media masuk ke politik atau sebaliknya.
Sebenarnya, keingan masyarakat pers jangan sampe orang politik memang menguasai media. Tapi, ketika ide itu dikenukakan terhambat lagi. Nah orang politik berbasis media juga memiliki kekuatan di lembaga legislatif," katanya dalam acara Konvensi Nasional Media Massa HPN 2019 di Hotel Sheraton, Surabaya, Jumat (8/2/2019).
Menurutnya, seharusnya antara media dan politik harus ada pembatas agar tak terjerumus sangat dalam di pusaran politik praktis. Namun, hal itu jauh dari harapan karena pemilik media juga pemegang kekuasaan di legislatif bahkan pemerintahan.
Di sisi lain, pakar komunikasi politik Universitas Airlangga (UNAIR), Dr Suko Widodo mengatakan, jika media harus hadir sebagai pengritik terkait kebijakan apapun yang tidak pro kepada rakyat.
Namun, ia menilai jika kekacauan yang ada saat ini didasari oleh komunikasi yang sangat dangkal. Di mana, sedikit-sedikit orang marah, bahkan menuntut jika ada hal yang tidak baik padahal konteksnya bercanda.
"Dulu saya itu sama temen Madura, Cina, Jawa main bareng, terus saya bilang 'awakmu Meduro yo' (oh kamu Madura ya) itu gak apa-apa. Nah sekarang tidak langsung marah dan sebagainya," kisahnya.
"Nah sekarang ini, media menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh dengan kita yang gak ada hubungannya dengan kita," sesalnya.
Karena itu, ia mengaku jika ada perubahan baik dari media dan masyarakat. Utamanya adalah memahami lebih dalam terkait budaya komunikasi. (ais)
Pilpres 2019 HPN 2019 Komunikasi Media