Mahfud: Hoax dan Golput Merugikan yang Baik

josstoday.com

Mahfud MD

JOSSTODAY.COM - Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mohammad Mahfud MD mengatakan gerakan yang dia pimpin ini lahir karena rasa prihatin dan khawatir terhadap perkembangan situasi politik belakangan ini, terutama menjelang pemilu, di mana pengelompokan yang ditandai dengan saling serang secara tidak etis, serta terus berkembangnya hoax.

“Hoax ini gerakan pengacau pemilu karena sudah diberitahu salah, tapi dikembangkan terus. Hoax ini menyebarkan informasi sesat -- yang semakin dijelaskan bahwa itu sesat, semakin dikembangkan,” katanya dalam dialog kebangsaan seri VIII di Stasiun Gubeng, Surabaya, Kamis (21/2/2019).

Selain mencegah berkembangnya hoax, lanjutnya, Gerakan Suluh Kebangsaan juga mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya atau menghindari golput, karena akan merugikan kebaikan.

“Kalau semua menggunakan hak pilihnya, maka pilihlah yang lebih baik dari yang baik. Yang dipilih rakyat itulah pemimpin kita. Kami di sini tidak mengkampanyekan siapa pun,” jelasnya.

Menurutnya, Gerakan Suluh Kebangsaan digagas antara lain oleh Buya Syafi'i Ma'arif, Gus Mustofa Bisri, Kyai Habib Lutfi, Sinta Nuriyah Wahid, Kardinal Darmaatmadja, dan Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi Gerakan Suluh Kebangsaan ini, apalagi dilakukan secara berantai dengan menggunakan moda transportasi kereta api.

“Ini menandakan ada suatu kegundahan yang direspons dengan cara yang sejuk dan berusaha memberikan satu saluran pikiran bagi semua pihak. Terbukti ulama hadir di sini. Ulama memberikan kesejukan bagi kita semua, ini gerakan positif yang tentunya akan kita lakukan demi kecintaan kita pada Tanah Air,” katanya.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak juga mengapresiasi Gerakan Suluh Kebangsaan yang dilandasi keprihatinan terhadap ancaman yang bisa merusak persatuan bangsa Indonesia. Apalagi saat ini, kata Emil, era persaingan industri yang ketat memunculkan paradigma baru dalam perdagangan dunia, di mana negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan berebut relokasi industri dari Tiongkok.

“Di tengah perang dagang saat ini, sangat tidak tepat bila kita bertengkar dalam negara sendiri, maka inisiatif yang digagas Prof Mahfud ini sangat baik menurut saya,” tandasnya.

Emil juga mengimbau dialog kebangsaan ini menjadi momen dalam menggugah semangat kebangsaan generasi muda penerus bangsa. Apalagi gerakan ini dimulai dari Merak, Banten sampai Banyuwangi.

“Bahwa pembangunan tujuannya mempersatukan, bukan hanya sekedar mencetak uang atau mengisi uang, tapi pembangunan infrastruktur untuk menyatukan bangsa. Kita harus berjuang keras membuat infrastruktur itu berkelanjutan,” katanya.

Emil lantas mengutip apa yang disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, bahwa Jatim adalah mata air bangsa dengan sejarah panjang Sumpah Palapa menyatukan Nusantara. Tidak hanya itu, banyak tokoh bangsa berasal dari Jatim seperti HOS Cokroaminoto, Ir Soekarno, dan KH Hasyim Azhari.

“Atas nama Pemprov Jatim saya menyampaikan terima kasih acara ini bisa dilakukan di Jatim, semoga bangsa kita bisa melalui proses demokrasi ini dengan baik, kepala dingin dan menghasilkan kepemimpinan nasional serta mampu menjaga momentum yang kita capai selama ini,” katanya. (fa/b1)

Pilpres 2019