TKN: Pidato Jokowi, Solusi untuk Bonus Demografi
Calon Presiden 01 Joko Widodo berpidato dalam acara 'Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju' di Sentul International Convention Center, 24 Feb. 2019.
JOSSTODAY.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- KH Ma'ruf Amin, Dedek Prayudi, menilai bahwa visi misi calon presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo yang disampaikan pada acara "Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju" adalah bentuk optimisme dalam menyambut peluang yang bernama bonus demografi. Acara ini diselenggarakan di Sentul International Convention Center, Bogor, Minggu (24/2/2019) malam.
"Sebagai demografer, saya bangga sekali Pak Jokowi paham betul akan tantangan di era Bonus Demografi, dan itu tertuang secara komprehensif di dalam visi misi yang disampaikan kemarin," kata Dedek, Jakarta, Selasa (25/2).
Dedek menjelaskan bahwa setidaknya ada lima poin dari visi misi tersebut yang menjawab dua tantangan fundamental bonus demografi, yakni pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan pemuda. Pertama, kata Dedek, Kartu Indonesia Pintar hingga bangku kuliah.
"Kedua, peningkatan kualitas pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan expansi badan-badan pelatihan," ungkap Dedek.
Ketiga, lanjut Dedek, expansi, revitalisasi dan penguatan sentra-sentra digital dan membangun pembangunan SDM digital. Keempat, program childcare atau penitipan dan pengasuhan anak secara masif juga akan mendorong kesetaraan kesempatan kerja antara perempuan dan laki-laki.
"Keempat, program-program modal usaha bagi perempuan seperti Mekar akan dilipatkandakan jumlah penerimanya," kata Dedek.
Menurut Dedek, tiga program pertama tersebut merupakan rangkaian skema pemberdayaan pemuda. Pasalnya, tiga
program tersebut akan mendorong peningkatan kualitas SDM pemuda kita, agar siap pakai, sesuai kebutuhan jaman dan kompetitif.
"Sementara program empat dan kelima terkait pemberdayaan perempuan, untuk kesetaraan perempuan dan laki-laki," tandas Dedek.
Lebih lanjut, Dedek menilai pidato politik Jokowi sangat substansial dan memberikan solusi atas permasalahan bangsa saat ini dan ke depannya.
"Tentu pidato politik substantif dan penuh dengan gagasan konkrit ini membuat orasi-orasi berapi-api kubu sebelah jadi terdengar minim substansi, jadul dan mengambang nggak jelas," pungkas Dedek. (is/b1)
Pilpres 2019