Marak Kampanye Hitam, Deklarasi Pemilu Damai Dinilai Hanya Selebrasi

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Kampanye hitam dalam pelaksanaan pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres) masih terus terjadi. Ikrar mewujudkan pemilu damai, ternyata masih sebatas seremonial. Pendukung dari calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tetap terjebak pada kampanye hitam.

“Deklarasi pemilu damai hanya selebrasi dan simbolisasi dan itu hanya melibatkan partai peserta pemilu serta para capres dan cawapres. Pihak yang dominan melakukan kampanye hitam justru berasal dari pendukung,” kata pengamat pemilu, Ferry Daud Liando saat dihubungi, Selasa (26/2/2019).

Menurut Ferry, terdapat beberapa kategori pendukung yang melakukan upaya negatif untuk memenangkan kandidatnya. Pertama, pendukung yang tergila-gila dengan jabatan. Kedua, pendukung yang hanya bertujuan balas dendam.

“Pendukung yang balas dendam ini mungkin akibat pernah dipecat dari jabatan struktural pemerintahan maupun partai tertentu. Ada juga pendukung capres yang cuma ingin berebut panggung. Politisi pendatang baru, tapi tiba-tiba terkenal karena hoaks dan adu domba,” ucap Ferry.

Ferry yang juga ketua Konsentrasi Tata Kelola Pemilu Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Sulawesi Utara menyatakan, kampanye hitam bakal berdampak pada partisipasi pemilih. Tingkat kepercayaan publik menjelang Pemilu berpotensi menurun.

“Salah satu dampak kampanye hitam dalam demokrasi yakni menurunnya tingkat kepercayaan publik. Angka golput atau pemilih yang sengaja tidak menggunakan haknya bisa meningkat. Demokrasi di Indonesia jadi tidak sehat,” tegas Ferry.

Ferry menambahkan, penegakan hukum terhadap pelaku kampanye hitam menghadapi situasi dilematis. “Jika ada penindakan, maka bukan tak mungkin muncul tuduhan kriminalisasi. Padahal dengan terang benderang ada orang yang berbuat kampanye hitam,” imbuh Ferry.

Ferry menyatakan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan jajaran penegak hukum sepatutnya tidak pandang bulu menindak kampanye hitam. “Berikan efek jera agar pelaku kampanye hitam tak lagi bermunculan,” tandas Ferry. (is/b1)

Pilpres 2019 pemilu 2019