Pengamat: Madura Rawan Polarisasi

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Jelang masa pencoblosan masih banyak indikasi ancaman-ancaman tindak kecurangan pada Pemilu 2019. Hal itu disampaikan oleh pengamat politik asal Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam saat dihubungi, Selasa (16/4/2019).

Ia memaparkan, jika indikasi ancaman yang terberat adalah masalah polarisasi dukungan yang ada di tempat pemungutan suara.

Pria yang akrab disapa Rokim itu menjelaskan, jika indikasi itu cukup besar mengingat begitu kerasnya gesekan antar pendukung melalui pemberitaan atau ujaran kebencian yang disampaikan melalui media sosial.

"Perang antar strong voters pendukung fanatis itu kian terlihat jelas di medsos (media sosial, red). Saya pikir itu yang membuat polarisasi dukungan kian keras," jelasnya.

Selain itu, lanjut Rokim, sudah ada aksi sebelumnya dari tiap-tiap pendukung pasangan calon presiden yang merusak alat peraga kampanye yang terpampang di jalan.

Ia pun menyebut hampir seluruh wilayah di Madura menjadi daerah yang rawan terjadi polarisasi. "Perselisihan di TPS-TPS daerah rawan ya seperti di Madura. Khususnya Bangkalan dan Sampang itu kerap terjadi," sebutnya.

"Selain itu, wilayah Pandalungan mulai dari Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Jember, dan Lumajang juga patut diwaspadai," imbuhnya.

Rokim menambahkan, jika potensi polarisasi keras itu tidak hanya terjadi untuk adu mulut saja. Tapi, bisa menjadi besar hingga merusak proses pemilihan hingga perhitungan suara. Karena itu, ia merasa perlu ada pengamanan ekstra dari tim pengawas gabungan di setiap TPS. (ais)

Pemilu 2019 Polarisasi TPS Madura