Muhammadiyah Kecam Pelaku Kerusuhan Demo Hasil Pemilu
Haedar Nashir.
JOSSTODAY.COM - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan keprihatinan dan mengecam keras kerusuhan pada pada 21-22 Mei 2019 di Jakarta yang dilakukan perusuh anarkistis di luar pendemo. Kerusuhan tersebut menimbulkan jatuh korban dan kerugian materil.
"Tragedi ini harus diusut dan diselesaikan tuntas melalui jalur hukum yang berlaku," ujar Ketua Umum PP Muhamadiyah Haedar Nashir dalam keterangan pers, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Demokrasi, kata Haedar Nashir, semestinya dilandasi jiwa hikmah kebijaksanaan dan permusyawaratan. Namun, menurut dia, demokrasi telah dinodai oleh orang-orang anarkistis yang tidak bertanggungjawab serta merusak sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Dalam hal gerakan massa atau demo yang menyuarakan aspirasi politik masalah pemilu, diimbau tetap damai, tertib, menaati aturan, dan menjauhi segala bentuk kekerasan," tandas Haedar Nashir.
Lebih-lebih, lanjut Haedar di bulan suci Ramadan bagi umat Islam mesti dimaknai dengan nilai-nilai luhur puasa dan akhlak mulia. Menurut dia, jika aksi membuka peluang kemudaratan, maka lebih baik aksi massa dihentikan dengan mempercayakan masalah sengketa pemilu pada proses hukum.
"Kami menyerukan semua pihak agar dapat menahan diri dan menghentikan semua bentuk kekerasan dan tindakan anakistis yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Sungguh mahal harganya manakala Indonesia mengalami eskalasi kerusuhan karena persengketaan politik pemilu lima tahunan. Masih banyak permasalahan dan agenda nasional untuk diselesaikan bersama menuju Indonesia yang bersatu, adil, makmur, bermartabat, berdaulat, dan berkemajuan," ungkap Haedar Nashir. (gus/b1)
aksi 22 Mei Demo 22 Mei Pilpres 2019