Industri 4.0 Rambah IKM Gula

josstoday.com

Dirjen IKMA Kemperin Gati Wibawaningsih.

JOSSTODAY.COM - Penerapan industri 4.0 mulai merambah industri kecil dan menengah (IKM) gula nasional. Ini sejalan dengan visi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakselerasi sektor manufaktur di dalam negeri, termasuk IKM untuk bertransformasi menuju era industri 4.0.

Pemanfaatan kemajuan teknologi dan konektivitas internet diyakini dapat meningkatkan efisiensi waktu produksi serta penyajian data secara real time, sehingga mampu mendongkrak daya saingnya secara global.

Salah satu wujud nyatanya, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin mendorong para pelaku IKM nasional agar menyiapkan diri dalam memasuki era industri 4.0 dengan mengikuti program Pendampingan Otomasi Produk Bagi IKM Permesinan Teknologi Tepat Guna (TTG) di Kebumen, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

“Implementasi yang dilakukan dalam program tersebut adalah sistem alat kontrol otomatisasi yang dapat membantu proses oven gula semut konvensional produksi CV Rumah Mesin,” ungkap Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Jumat (4/12).

Dirjen IKMA menjelaskan, oven gula semut produksi CV Rumah Mesin yang sebelumnya masih konvensional dengan mengandalkan campur tangan manusia dan belum mampu memberikan hasil yang konsisten, menjadi terotomatisasi oleh alat yang dikembangkan PT Bogortech Pratama Internusa sebagai penyedia teknologi (technology provider). Bogortech merupakan salah satu pemenang kompetisi yang diinisiasi Kemenperin, yaitu Startup4Industri tahun 2019.

“Bogortech Pratama Internusa ini merancang dan membuat sebuah alat bernama BT-Smart Temp X yang merupakan alat kontrol otomatisasi yang dapat membantu oven konvensional menjadi otomatis dalam proses pemanasan, mengatur waktu perubahan temperatur oven, serta monitoring realtime suhu yang terintegrasi dalam satu sistem,” paparnya.

Lebih lanjut Gati menerangkan, BT-Smart Temp X memiliki tampilan LCD display untuk menunjukan nilai suhu dan waktu, beserta tombol input untuk melakukan setting. Alat ini memiliki enam mode setting proses yang bisa disesuaikan dengan kondisi bahan baku gula semut dan dapat tersimpan permanen di dalam alat.

“Sederhananya, alat ini akan menggantikan keterlibatan manusia dengan cara mematikan solenoid valve gas secara otomatis apabila nilai temperatur yang diinput tercapai,” imbuh dia.

Oven tersebut, kata Gati, juga bekerja secara otomatis sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, sehingga dapat mengurangi faktor kesalahan manusia dan menghasilkan kualitas gula semut yang lebih konsisten. Keunggulan lain alat ini adalah memiliki komponen sensor serta display yang ekonomis dibandingkan dengan alat sistem kontrol industri di pasaran. “Hal ini tentu saja merupakan komitmen Bogortech untuk mendukung perkembangan IKM dalam negeri khususnya dalam bidang otomatisasi mesin proses,” tutur Gati. (is/b1)

IKM Gula Industri 4.0