Syarat Ketat dan Pembatasan, Penumpang Kereta Apil Turun Drastis

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Adanya syarat rapid test antigen dan gencarnya imbauan untuk tidak mudik, memengaruhi animo penumpang kereta api. Tercatat selama tiga hari terakhir, penumpang kereta di jalur Pantura hanya ada 4.700 orang per hari. Untuk okupansi setiap kereta saat ini hanya kisaran 30 persen hingga 40 persen.

Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro mengatakan, Rabu (23/12/2020), setiap hari hanya ada 4.700 penumpang yang naik dari 23 stasiun. Dan penumpang yang turun 5.000 orang. Kebanyakan tujuannya ke Jakarta, Tegal, Cirebon dan Purwokerto," ungkap Kris.

Untuk libur panjang akhir tahun, pihaknya membatasi kapasitas masing-masing kereta api jarak jauh hanya 70 persen. Tercatat, pada Selasa (22/12/2020) sebanyak 220 orang calon penumpang ikut tes cepat antigen dengan tarif Rp 105 ribu.

Untuk kebutuhan medis, PT KAI Daop 4 Semarang menyediakan posko kesehatan di lima lokasi yang terletak di Stasiun Semarang Tawang, Semarang Poncol, Tegal, Pekalongan, dan Cepu dan selalu siaga 24 jam dan disiagakan tujuh orang dokter umum, dan 18 orang paramedis yang siap membantu memberikan pelayanan kepada para pengguna jasa KA di stasiun.

Berbagai fasilitas penunjang kesehatan juga disiapkan di berbagai stasiun, di antaranya lima unit ambulans, 20 unit kursi roda dan tandu di 20 stasiun, dan lima unit AED (Automated External Defibrillators) atau perangkat dasar penyelamat jantung yang ada di Stasiun Semarang Tawang, Semarang Poncol, Tegal, dan Pekalongan, serta Cepu.

Selain itu, bagi para ibu menyusui yang menjadi pengguna jasa KA, PT KAI (Persero) Daop 4 Semarang juga menyediakan fasilitas ruang laktasi yang tersebar di 12 stasiun wilayah Daop 4 Semarang, di antaranya Tegal, Pemalang, Pekalongan, Weleri, Semarang Poncol. Lalu, Semarang Tawang, Alastua, Brumbung, Ngrombo, Randublatung, Cepu, dan Gundih,” paparnya.

KAI juga tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, baik di stasiun maupun selama dalam perjalanan yaitu dengan menyediakan wastafel dan hand sanitizer, menyemprotkan cairan disinfektan di stasiun dan kereta. Menciptakan jarak antarpenumpang pada antrean, kursi ruang tunggu, serta membatasi tiket yang dijual yaitu hanya 70% dari kapasitas tempat duduk.

“Petugas frontliner KAI yang berpotensi kontak jarak dekat dengan penumpang juga dibekali dengan APD berupa masker, sarung tangan, dan face shield untuk mencegah penyebaran Covid-19,” katanya.

Setiap pelanggan KA Jarak Jauh harus dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, demam), memakai masker, dan suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius. Selama dalam perjalanan, pelanggan diharuskan menggunakan face shield dan diimbau menggunakan pakaian lengan panjang.

“Petugas akan memeriksa suhu tubuh setiap tiga jam sekali dan membersihkan area yang sering disentuh oleh pelanggan dengan cairan pembersih mengandung disinfektan setiap 30 menit sekali,” ujarnya.

Selama Angkutan Nataru 2020/2021 di wilayah PT KAI (Persero) Daop 4 Semarang, akan dioperasionalkan 56 KA Jarak Jauh dan KA Lokal. Disiapkan pula, 16 Lokomotif yang dialokasikan untuk menarik 12 KA Penumpang, 2 KA Barang, dan 2 Lokomotif cadangan.

Sementara itu, General Manager Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Hardi Ariyanto menyampaikan, terdapat 10 maskapai dengan 15 destinasi penerbangan domestik yang beroperasi di bandara. Namun sampai saat ini belum ada maskapai maupun destinasi penerbangan internasional yang beroperasi.

“Sampai saat ini pula belum ada maskapai yang mengajukan ekstra flight, namun jika terdapat pengajuan dari pihak maskapai akan kami akomodir sesuai dengan pengatura slot time yang masih available dan peraturan yang berlaku,” ujar Hardi.

Puncak arus mudik Natal diprediksi besok Rabu (23/12/2020) dan akan mengalami puncak arus balik Natal pada tanggal 27 Desember 2020.

Sedangkan puncak arus mudik Tahun Baru pada tanggal 31 Desember 2020 dan akan mengalami puncak arus balik pada tanggal 3 Januari 2021.

Sedangkan prediksi pergerakan penumpang pada Posko Terpadu Angkutan Udara Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021 diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 72 persen. Pergerakan pesawat juga diperkirakan akan menurun 59 persen dan pergerakan kargo diperkirakan akan menurun 55 persen.

“Jika dibandingkan dengan periode posko tahun lalu, namun rata-rata pertumbuhan juga terjadi setelah masa tersulit kita bersama pada bulan Mei dan Juni. Di mana dari bulan Juli sampai dengan November kita mencatatkan pertumbuhan 27 persen untuk pesawat, 37 persen untuk penumpang dan 10% untuk kargo,” katanya.

“Pertumbuhan inilah yang harus dapat kita antisipasi bersama agar jaminan pelayanan pada masa posko dapat kami berikan dengan maksimal kepada masyarakat. Kami berharap melalui kolaborasi ini pelayanan kepada penumpang yang akan merayakan Hari Raya Natal dan Tahun Baru di kampung halamannya, sampai dengan arus balik dapat berjalan dengan baik dan lancar. Untuk itu, seluruh anggota posko agar dapat melaksanakan tugas ini dengan penuh tanggung jawab dan saling bersinergi,” jelas Hardi. (is/b1)

 

Penumpang Kereta Api Natal Tahun baru