JOSSTODAY.COM - Ketua Umum (Ketum) Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengemukakan jika dirinya mundur dari jabatan ketum, Hanura akan bubar. Pasalnya, semua pengurus Hanura akan ikut mundur seperti dirinya.

"Mereka mengancam mundur semua kalau saya mundur. Nah kacau nanti. Bisa bubar ini partai," kata OSO dalam keterangan pers di kediamannya di Jln Karang Asem, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7) malam.

Ia menjelaskan untuk menghindari hal tersebut, dirinya akan menjalankan permintaan para pengurus daerah. Alasannya yang mengangkat dirinya jadi ketum adalah para pengurus daerah tersebut.

Dirinya mengaku sesungguhnya masih ingin meneruskan perjuangan kepentingan daerah. Karena daerah membutuhkan satu konsentrasi bersama-sama orang daerah seperti apa yang sudah dijalankan sekarang.

Namun putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melarang calon DPD RI sebagai pengurus partai juga menjadi pertimbangan akan niatnya terus memperjuangkan daerah lewat DPD. Dia harus memperhatikan keinginan pengurus Hanura yang mengancam mundur jika dirinya mundur dari Ketum Hanura hanya karena ingin menjadi caleg DPD.

"Partai bukan hanya saya sendiri, banyak teman saya yang punya kemampuan untuk memimpin. Cuma hampir seluruh daerah (DPD Hanura) tadi tidak memberikan (izin) saya mundur, itu masalahnya," tutur OSO.

Sebagaimana diketahui, saat ini OSO sudah mengajukan seluruh berkas untuk pencalonan DPD. Dia ingin menjadi anggota DPD untuk periode kedua, sekalipun tetap menjadi Ketum Hanura.

Pasca putusan MK pada Senin (23/7) lalu, sempat beredar kabar OSO akan mundur dari Ketum Hanura. Dia lebih memilih menjadi calon DPD daripada menjadi Ketum Hanura.

Namun ‎informasi yang diperoleh Suara Pembaruan menyebutkan OSO mundur dari pencalonan sebagai anggota DPD. Dia akan maju menjadi calon anggota DPR. Dengan keputusan tersebut, dia tidak memilih mundur dari Ketum Hanura. (gus/b1)

Ketua Umum Hanura Oesman Odong