Ini Perjuangan Mahasiswa S2 Unair Peraih IPK 4.00

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Untuk mencapai tujuan yang bernama sukses tentu diperlukan niat dan pengorbanan besar. Salah satunya adalah Syachroni mahasiswa Universitas Airlangga yang patut berbangga diri pada perayaan wisuda periode September 2018. Pasalnya ia berhasil meraih predikat sebagai wisudawan terbaik S2 Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR.

Pengorbanan pertamanya adalah harus jauh dari keluarga yang ia cintai. Namun, dengan perjuangan serta doa yang terus ia haturkan membawa kesuksesan baginya.

Tak hanya itu, ia juga harus merasakan banyak duka. Salah satunya kecelakaan sewaktu pengambilan data penelitian, namun hal itu tidak menghentikan niat Syachroni menyelesaikan tesis tepat waktu.

Ia menyelesaikan tesis dengan judul 'Upaya Peningkatan Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Paru Berdasarkan Analisis Aatient Engagement'. Topik yang diambil mengenai kondisi keberhasilan pengobatan pasien tuberkulosis (TB) paru di Kota Surabaya. Mahasiswa alumnus S2 Biologi UNPAD ini berhasil mendapat nilai sempurna yakni 4,00.

“Setiap melaksanakan tugas sebisa mungkin saya kerjakan dengan sepenuh hati. Berusaha selalu update dengan memperkaya pembahasan topik yang ditugaskan oleh dosen,” terang Syachroni.

Ia pun mengatakan jika kunci suksesnya adalah kepandaian mengatur skala prioritas agar sesuai dengan periode masa studi.

“Perlu pengorbanan mencapai keberhasilan. Jer Basuki Mawa Beya menjadi semboyan yang saya anggap sesuai menggambarkan setiap lika-liku proses perkuliahan S2,” ungkap Syachroni.

Kesibukan Syachroni mengarahkan ia untuk fokus menyelesaikan studi tepat waktu. Di mana saat ini Syachroni bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Kesehatan, tepatnya di Badan Litbang Kesehatan di Jakarta, sehingga tak heran bila ia mengambil program magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan.

“Rencana saya selepas ini adalah kembali aktif bekerja dan mengabdi untuk negeri dengan membuat penelitian-penelitian dan memberikan rekomendasi kebijakan di bidang manajemen pelayanan kesehatan,” tutur laki-laki 31 tahun itu.

Kegiatan lain semasa kuliah yang pernah Syachroni ikuti adalah terlibat dalam kepanitiaan seminar nasional kebijakan kesehatan yang diselenggarakan oleh Prodi S2 AKK dan pelatihan unit cost yang bermanfaat untuk menetapkan harga atau tarif suatu pelayanan kesehatan.

Travelling, baik di dalam maupun luar negeri juga menjadi pengisi kegiatan di sela-sela kesibukan kuliah Syachroni.

“Harapan saya di masa mendatang adalah mendapat kesempatan kembali ditugas belajarkan oleh Kemenkes RI untuk menempuh studi selanjutnya di luar negeri,” pungkasnya. (*/ais)

Unair IPK 4