Main Dua Kaki, Pengamat: Demokrat Plin-Plan
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. (Josstoday.com/Fariz Yarbo)
JOSSTODAY.COM - Langkah dua kaki yang diambil Partai Demokrat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, dinilai menjadi blunder yang akan menjatuhkan wibawa partai yang berjaya di Pemilu 2004 dan 2009 itu.
Hal itu dikatakan oleh pengamat politik asal Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam saat dihubungi, Selasa (11/9/2018).
Pria yang akrab disapa, Rokim itu menilai jika Demokrat dalam posisi yang tidak menguntungkan di Pilpres. Apalagi pasca gagalnya Agus Harimurti Yudhoyono yang disodorkan menjadi Cawapres mendapat penolakan dari dua kandidat.
"Demokrat lebih mementingkan pileg daripada Pilpres, yang saya baca Demokrat tidak terlalu berharap pada efek pilpres dan ingin menentukan nasibnya sendiri agar lolos ambang batas perolehan partai dan lolosnya para caleg Demokrat," jelas Rokim.
Namun, dengan permainan dua kaki saat ini dinilai akan menimbulkan citra negatif bagi partai Demokrat, yang akan dianggap plin-plan dalam menentukan arah dukungan.
Dengan langkah itu juga, lanjut Rokim, akan membuat Demokrat akan kesulitan mendapat partner koalisi di masa depan.
Karena itu, pria yang juga peneliti di Surabaya Survey Center itu menilai pada Pileg nanti Demokrat akan kesulitan mendapat cottail effect dari Pilpres.
Demokrat menyadari posisinya tidak beruntung dalam Pilpres dan ga akan memeroleh efek cottail Pilpres. Situasi terjepit itu membuat demokrat gamang dan mengambil posisi aman," pungkasnya.
Berdasarkan fakta, langkah dua kaki yang dimainkan Demokrat adalah pemberian dispensasi kepada kadernya untuk mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin, padahal telah menentukan arah politik berkoalisi dengan Prabowo-Sandiaga Uno.
Berdasar kabar yang beredar beberapa nama yang mendapat dispensasi untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin adalah Dedy Mizwar, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, Lukas Enebe, dan Ruhut Sitompul.
Sementara itu, nama lain yang diisukan turut mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin adalah Soekarwo. Namun, dari beberapa kali dimintai konfirmasi Soekarwo belum memberi ketegasan. (ais)
Pilpres 2019 Demokrat