Sontoloyo Vs Boyolali, Pengamat: Politisi Tidak Cerdas
Suko Widodo. (Josstoday.com/Fariz Yarbo)
JOSSTODAY.COM - Kampanye politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang ditampilkan pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno memancing emosi yang berujung pada laporan ke polisi.
Keduanya sama-sama mengeluarkan kata yang dianggap politisi masing-masing koalisi penghinaan. Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mengeluarkan kata "sontoloyo" dan "buta". Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga mengeluarkan kata "tampang boyolali" yang kini ramai diperbincangkan.
Melihat hal itu, Pakar Komunikasi Universitas Airlangga (UNAIR), Dr Suko Widodo menilai jika hal itu bukanlah sesuatu yang patut dipermasalahkan, apalagi hingga masuk ke ranah hukum.
"Sangat disayangkan karena terlalu mempersoalkan simbol daripada pesannya itu. Orang kita terlalu cetek mikirnya. Sebetulnya itu gak papa, cuma kita berlebihan sampe hukum. Padahal guyon saja itu," ujar Suko, Jumat (16/11/2018).
"Jadi dengan ini rakyat tidak dapat apa-apa dari pertikaian kata. Karena apa? Karena politisinya tidak cerdas, dan tidak bijak membangun iklim komunikasi. Menurut saya di sini yang penting niatnya, kan gak ada keinginan menjatuhkan atau menghina tapi just joke (hanya bercanda)," imbuhnya.
Dengan adanya hal ini, kemungkinan partisipasi masyarakat menurun bisa terjadi karena terlalu kecewa dengan kondisi yang ada. Di mana, tidak akan memahami apa tujuan utama dari pasangan calon. (ais)
Pilpres 2019 Sontoloyo Boyolali